oleh

Epilepsi Kambuh Seorang Pria Tewas Di Kolam

Epilepsi Kambuh Seorang Pria Tewas Di Kolam

Bulatin.com – Eko Alpian Ardiansyah (22) seorang mahasiswa Universitas Islam Kuantan Singingi (UNIK) diketemukan meninggal didalam kolam ikan. Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh emuda bertempat di Desa Seberang Teratak Air Hitam, Kecamatan Sentajoraya, Kabupaten Kuantan Singingi Riau itu .

Kapolres Kuantan Singingi AKBP Fibri Karpiananti mengatakan , dugaan sementara korban meninggal karena menanggung derita penyakit yang kambuh mendadak. Walau demikian, polisi masih mengecek sejumlah saksi atas kematian korban.

” Beberapa saksi telah diperiksa termasuk juga teman korban yang bersamanya sebelum diketemukan meninggal. Pihak keluarga memberi informasi, jika korban mempunyai riwayat penyakit ayan (epilepsi), ” tutur Fibri kepada merdeka. com, Sabtu (21/7).

Fibri mengatakan, sat perristiwa itu berlangsung, rekan korban bernama Gilang Aprila, sedan g dengannya. Mereka tidur bersama dengan di pondokan kolam ikan. Waktu Gilang bangun pagi dan pulang ke rumah orangtuanya untuk makan dan melaksanakan salat Jumat (20/7), korban tinggal sendirian di kolam ikan.

” Dan saat selesai salat Jumat, Gilang langsung pergi ke kolam ikan untuk memberikan makan ikan. Tetapi, Gilang tidak lihat korban, sedan gkan handphone korban tampak dicas di pondok kolam tersebut , ” kata Fibri.

Setelah memberi makan ikan tersebut , tanpa rasa curiga Gilang pulang ke rumah orang tuanya untuk mengambil sepeda motor dan langsung pergi ke bengkel, memperbaiki sepeda motornya.
Lalu pada pukul 14. 00, Gilang bersama dengan temannya Rimba pergi ke kolam ikan. Tetapi setelah tiba, mereka juga tidak lihat korban di lokasi. Bahkan juga handphone milik korban masih terlihat dicas di pondok. Setelah itu Gilang dan Rimba pulang ke rumah.

” Jam 16. 00, Gilang bersama dengan orang tuanya pergi ke kolam ikan untuk ambil ikan, dan Gilang juga tidak temukan korban, ” kata Fibri.

Usai mengambil ikan, Gilang dan orang tuanya pulang ke rumah. Setelah itu Gilang bermain voli, sampai menjalankan ibadah salat magrib. Setelah usai, Gilang dan Rimba pergi lagi ke kolam ikan mencari korban di sekitar sungai akan tetapi juga tidak diketemukan.

” Kerika ditempat pembuangan air kolam ikan, Gilang lihat tangan korban. Lalu Gilang dan Rimba minta pertolongan warga dan orang tuanya, ” kata Fibri.

Setelah orang tuanya dan masyarakat sampai di kolam, mereka langsung mengangkat orang yang tenggelam tersebut , dan ternyata mayat tersebut adalah korban.

Setelah itu masyarakat langsung melapor ke Polsek Benai dan korban dibawa ke RSUD Teluk Kuantan untuk dilakukan visum.

” Hasil dari visum tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban meninggal diperkirakan sekitar 10 jam, dan berdasarkan penjelasan orang tuanya, korban mengalami riwayat penyakit. Lantas jenazah korban dibawa ke rumah orangtuanya untuk dimakamkan, ” pungkas Fibri.