oleh

Jokowi Menerima Dukungan untuk Meneruskan Jabatannya

Jokowi Menerima Dukungan untuk Meneruskan Jabatannya

Bulatin.com Waktu beberapa kepala daerah dari mulai gubernur sampai bupati di Indonesia tengah bimbang berkenaan dengan acara politik Pemilu Presiden (Pemilihan presiden) 2019, Wakil Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin atau Mas Ifin merekomendasikan mereka butuh berlaku bijak.

Dari kacamata sesama kepala daerah, beberapa kepala daerah di Indonesia butuh berfikir jauh ke depan untuk menjaga kelangsungan program agar tidak berhenti di dalam jalan.

“Demi kepentingan bangsa, lanjutkan apakah yang telah dirintis oleh Pak Jokowi. Saya dapat mengerti psikologi kepala daerah saat kebijakannya beralih, ujung-ujungnya dia tidak dapat melakukan performance yang optimal di penduduk,” katanya di Yogyakarta, Minggu, 16 September 2018.

Calon bupati termuda di Indonesia yang akan dilantik menukar Emil Dardak Februari 2019 ini mengatakan sebab Garis-garis Besar Haluan Negara (GHBN) telah tidak lagi ada, tiap-tiap periodisasi perubahan kepemimpinan nasional diyakinkan coraknya beralih mencolok.

“Dari pemikiran saya menjadi wakil bupati kelangsungan berikut yang menjadi masalah,” katanya.

Menurutnya, yang sangat rasakan efeknya ialah birokrasi. Perubahan kepemimpinan tetap merubah psikologi deretan pegawai negeri sipil (PNS).

“Program telah digerakkan demikian tahun, demikian ubah presiden karena itu ubah lagi. Walau sebenarnya mempersiapkan regulasi itu tidak mudah, belum juga mesti merubah implementasi,” tuturnya.

Mas Ipin memberikan beberapa kepala daerah butuh memperhitungkan kelangsungan program ke depan, sekaligus juga hal tersebut butuh juga jadi pertimbangan penduduk pada Pemilihan presiden 2019. Sebab turbulensi perubahan kepemimpinan itu tidak mudah dan meningkatkan kerja birokrasi itu juga tidak mudah.

Bermakna Pak Jokowi mesti lanjut 2x periode? “Masyuk Pak Eko. Mudah-mudahan Pak Jokowi dipilih lagi serta meneruskan pembangunan yang sudah baik ini, sekaligus juga jamin kesinambungan pembangunan,” sergah Ketua Taruna Merah Putih Jawa Timur itu.

Menyikapi hal tersebut, politisi muda PDI Perjuangan Eko Suwanto mengatakan Pemilu 2019 mesti didorong dengan berbarengan agar berjalan dengan bermartabat, berbudaya serta menggembirakan.

“Ciri-ciri pemilu bermartabat ialah tidak ada hoaks serta fitnah. Kami harap partisipasi golongan muda. Pemilu 2019 adalah momen penting buat rakyat untuk memakai kedaulatan politiknya,” katanya.

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DIY ini menuturkan daftar pemilih di DIY pada Pemilu 2019 beberapa 2,6 juta jiwa. Akan tetapi dia mengaku data itu belumlah prima. 51 ribu pemilih pemula yang butuh difasilitasi untuk lakukan perekaman e-KTP.

“Tidak bisa ada yang tercecer. Masih tetap ada 380 ribu mahasiswa di Jogja yang butuh difasilitasi akan tetapi bila pilih di daerah asal, silahkan,” katanya.

Masalah kampanye yang diawali 23 September 2018 dia mengharap kampanye mesti dapat menggembirakan rakyat supaya pilih pemimpin dengan senang. Untuk DIY, dia tidak mau kampanye berjalan brutal. Jangan pernah seperti kampanye Pemilihan kepala daerah di Jakarta.

“Kampanye Pemilu di DIY mesti berbudaya,” katanya.