oleh

Pemkot Solo Mengaku Rugi Mengelola Pasar Tradisional

Pemkot Solo Mengaku Rugi Mengelola Pasar Tradisional

Bulatin.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengaku merugi mengelola pasar tradisional. Pasalnya, pendapatan penarikan retribusi dianggap tidak sebanding dengan biaya operasional.

” Retribusi pasar yang kita terima tidak sebanding dengan biaya operasional yang harus kita keluarkan, ” tutur Wali Kota Solo F. X. Hadi Rudyatmo, Rabu (6/6).

Wali kota mencontohkan, di Pasar Jebres, pendapatan dari pengelolaan pasar yang diterima Pemkot selama setahun tidak lebih Rp 140 juta. Sedangkan biaya operasional untuk kebersihan, listrik, pemeliharaan dan lain sebagainya bisa dua kali lipatnya. Jika dihitung-hitung, Pemkot selalu merugi dalam pengelolaan pasar tradisional.

Lebih lanjut Rudyatmo merinci, dari sektor pendapatan pasar, Pemkot hanya menerima dana Rp 20 miliar setahun. Jumlah tersebut tidak mencukupi untuk biaya operasional yang mencapai Rp 60 miliar.

” Kami mengajak seluruh warga lingkungan pasar untuk turut menjaga kebersihan dan bangunan pasar. Selama ini banyak pedagang yang mengabaikan kebersihan pasar. Karena mereka merasa telah membayar retribusi pada Pemkot, ‘ tuturnya.

Rudy, sapaan akrabnya meminta agar para pedagang tidak mentang-mentang sudah membayar retribusi, kemudian bisa seenaknya. Tidak menjaga kebersihan tempat jualan dan sebagainya.

Selain mengajak seluruh warga pasar tradisional untuk turut menjaga kebersihan, Rudy juga berencana mempublikasikan laporan keuangan 44 pasar tradisional. Selain mendukung transparansi, publikasi itu diharapkan bisa mendorong pedagang terlibat aktif dalam pemeliharaan pasar.

” Dengan publikasi laporan keuangan diharapkan dapat memantik kesadaran pedagang bahwa bangunan pasar tradisional perlu dijaga bersama, ” tuturnya.

Melalui publikasi tersebut, biaya operasional masing-masing pasar akan dibeberkan. Sehingga masyarakat, terutama pedagang biar tahu kalau mengelola pasar tradisional itu tidak ada untungnya.

Kepala Dinas Perdagangan Solo Subagiyo menambahkan, makin besar pasar tradisional jadi semakin besar juga biaya operasionalnya. Subagiyo juga sepakat dengan rencana Wali Kota yang akan membeberkan pendapatan pasar setiap tahunnya.