oleh

4 Perampok Petani Walet Tewas Ditembak Di Sumsel

4 Perampok Petani Walet Tewas Ditembak Di Sumsel

Bulatin.com – Sesudah berlangsung baku tembak, empat pelaku perampokan petani burung walet di Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, meninggal ditembak polisi. Beberapa pelaku disangka merupakan komplotan perampok jaringan Lampung.

Penangkapan beberapa pelaku cuma dalam hitungan jam sesudah mereka merampok warga bernama Sumarno (48) di Desa Wonodadi Asri, Kecamatan Buay Madang Timur, OKU Timur, Senin (7/1) dini hari. Waktu itu korban sedang tidur tidak diduga bangun karena dengar nada pintu belakang yang didobrak empat pelaku.

Karena tepergok, ke empat pelaku menodongkan senjata api rakitan pada korban. Dengan intimidasi pembunuhan, pelaku minta perhiasan yang digunakan korban dan tunjukkan area untuk menyimpan uang serta sarang burung walet.

Kawanan pelaku bebas membabat harta korban. Seperti dua unit sepeda motor, sekantong besar sarang walet dan sekantong sarang burung walet palsu. Beberapa pelaku langsung kabur membawa hasil rampokan.
Mendapatkan laporan korban, anggota Timsus Satreskrim Polres OKU Timur dan polsek ditempat langsung lakukan pengejaran. Dalam hitungan jam, petugas temukan tempat beberapa pelaku.

Waktu diamankan, kawanan itu lakukan perlawanan. Terjadi baku tembak pada polisi dan beberapa pelaku. Akhirnya, empat pelaku meninggal dalam tempat.

Berdasar pada data e-KTP, jati diri beberapa pelaku adalah Muasar (46) warga Desa Sidorejo Serdang Kuring, Kecamatan Bahuga, Way Kanan, Lampung, Trajitno alias Trajet (40), Saipulloh (43) warga Rowodadi, Kecamatan Buay Madang Timur, OKU Timur, dan Samsu (43) warga Desa Liman Mati, Kota Dewa Bahuga, Kecamatan Way Kanan, Lampung. Jenazah pelaku saat ini tengah ada di kamar mayat RSUD Lengot Martapura, OKU Timur.

Kapolres OKU Timur, AKBP Erlin Tangjaya, mengutarakan pihaknya terlebih dulu mengepung semua akses jalan yang dilalui beberapa pelaku. Ke empat pelaku ditembak mati karena membahayakan petugas.

“Empat perampok meninggal dalam baku tembak dini hari. Mereka barusan merampok petani walet,” papar Erlin.

Dari tangan beberapa pelaku, barang-barang hasil rampokan, sebilah samurai, sebilah pisau, dan tiga pucuk pistol rakitan. Dibantu warga, petugas masih mencari sepucuk pistol rakitan kembali yang dibuang pelaku ke persawahan.

“Kami tidak segan-segan memberi tindakan tegas buat pelaku bila menantang atau membahayakan. Ini dampak kapok buat pelaku kejahatan lainnya,” jelas ia.