Site icon BULATIN

91 Juta Akun Tokopedia Kena Hack dan Dijual di DarkNet

Data pengguna platform ecommerce Tokopedia dikabarkan telah diretas. Akun Twitter asal Israel, Under The Breach melaporkan kejadian ini melalui platform media sosial, Twitter.

Semula, akun tersebut melaporkan 15 juta pengguna terpengaruh peretasan ini.

“Database Tokopedia – sebuah perusahaan teknologi Indonesia – yang fokus pada bisnis online (@tokopedia). Kebocoran terjadi pada Maret 2020, dan telah menyebabkan 15 juta pengguna terdampak. Hacker bahkan mengatakan, jumlahnya bisa lebih banyak lagi. Database itu meliputi alamat email, hash password, dan nama pengguna,” cuit @underthebreach, Minggu (4/5).

Selang 12 jam, Under The Breach kembali berkicau sambil menautkan link hackread.com.

“#Tokopedia kena hack. Login yang berisi data 91 juta pengguna dijual di #DarkWeb,” ungkapnya.

Cuitan ini pun ramai direspon netizen. Tokopedia menjadi trending topic di Twitter pada hari ini.

“Forum post-nya bilang ga ada informasi salt. Jangan-jangan itu unsalted hash. Untuk teman-teman yang awam, unsalted hash itu adalah mekanisme menyimpan informasi kata sandi di database tanpa ditambahkan elemen acak. Ini membuat informasi password kita bisa di-crack dengan mudah,” ujar akun @GilangHamidy, merespons akun Under The Breach.

Ia juga menganjurkan pengguna untuk melakukan langkah pengamanan seperti mengganti password. Apalagi, kalau pengguna menerapkan password yang sama untuk setiap akun miliknya.

“Jadi, kalian yang pakai password yang sama di aplikasi lain seperti e-mail, FB, dll, dengan yang tersimpan di Tokopedia, ganti password sekarang,” pungkasnya.

VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak, tak menampik adanya percobaan pembobolan data perusahaan. “Terkait isu yang beredar ini, kami menemukan adanya upaya pencurian data terhadap pengguna Tokopedia,” kata Nuraini kepada RMco.id, Minggu (3 /5).

Perusahaan teknologi yang sudah bergelar Unicorn ini mengklaim, informasi penting pengguna seperti password, tetap terlindungi. Menurutnya, Tokopedia memahami bahwa data merupakan sesuatu yang privat.

“Kami selalu berupaya menjaga kerahasiaan data pengguna, karena bisnis Tokopedia adalah bisnis kepercayaan,” kata Nuraini.

Ia juga mengimbau para pengguna Tokopedia, agar tidak panik. Apalagi, Tokopedia menjaga data pengguna dengan beragam piranti keamanan yang sulit ditembus.

“Keamanan data pengguna merupakan prioritas utama Tokopedia,” tegasnya.

Exit mobile version