PSSI Beri Pendampingan Hukum Kepada Dua Petingginya Usai Diciduk Polisi
Bulatin.com – PSSI tidak akan berpangku tangan setelah dua petingginya diamankan polisi karena terindikasi terlibat dalam dugaan pengaturan skor di Liga 2 dan Liga 3. Otoritas sepakbola tertinggi Indonesia itu akan memberi pendampingan hukum pada dua pejabatnya, Johar Lin Eng dan Dwi Irianto.
Johar dan Dwi diamankan di waktu berbeda. Satuan Tugas Antimafia Sepakbola mencokok kedua-duanya lantaran info beberapa saksi yang mengatakan mereka terlibat dalam praktek mafia sepakbola.
Kedua-duanya diamankan berdasar pada laporan dari bekas manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indriyani. Menurut pengakuan Lasmi, Johar minta sejumlah uang supaya Persibara dapat dibantu untuk promosi ke level pertandingan yang lebih tinggi.
Janji itu tidak ditetapi, walau Lasmi telah menyetor banyak uang. Akhirnya, ia memaparkan masalah ini ke kelompok publik.
Apa yang terjadi dengan Johar dan Mbah Putih (sapaan Dwi) tentu sudah mencoreng nama baik PSSI. Terlebih status Johar ialah anggota Komite Eksekutif dan Mbah Putih merupakan bagian dari Komisi Disiplin PSSI.
“Lewat Komite Hukum, seluruh anggota PSSI tentunya mendapat pendampingan. Akan tetapi, itu juga lewat proses. Kami akan mengikuti segala prosesnya dengan baik,” jelas Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria.
“Di PSSI ada Komite Hukum, tetap berfungsi dalam kondisi apa pun yang anggotanya lakukan. Perumpamaannya penegakan regulasi, salah satunya ialah keterangan pada polisi, itu merupakan pekerjaan dan fungsi lembaga hukum,” sambungnya.