oleh

Alvin Lie Koreksi Komentar Tentang Tarif Murah Pesawat

Alvin Lie Koreksi Komentar Tentang Tarif Murah Pesawat

Bulatin.com Pemerhati atau ahli dunia penerbangan, Alvin Lie, mengoreksi opini sebagian kelompok yang memandang skema usaha penerbangan memiliki biaya murah atau low-cost carrier menjadi biang beberapa kecelakaan pesawat, seperti dalam pesawat nahas Lion Air JT-610.

Pada intinya, kata Alvin, penerbangan memiliki biaya murah tidak terkait langsung dengan standard keselamatan. Cost murah hanya taktik efisiensi atau penghematan dengan memotong beberapa elemen cost, tapi standard keselamatan tidak dikurangi.

Mantan anggota DPR itu memberikan contoh konsekuensi cost murah, di antaranya kenyamanan di dalam pesawat: jarak antarkursi yang lebih rapat dibanding pada penerbangan memiliki biaya mahal; minim atau bahkan juga tidak ada minuman dan makanan, sarana cek in atau ruangan nantikan, dan sebagainya.

“Standar keselamatannya sama; low-cost carrier itu cuma untuk efisiensi,” kata Alvin dalam pembicaraan dengan tvOne dalam program Apakah Berita Indonesia Pagi pada Selasa, 6 November 2018.

Ia tidak mengingkari bukti jika Lion Air memang seringkali delay atau tunda penerbangan dibanding maskapai lainnya di Indonesia. Akan tetapi, tuturnya, itu masih tidak terkait dengan standard keselamatan penerbangan.

Alvin menuturkan, kejadian delay umumnya terjadi sebab kepadatan lalu lintas penerbangan atau jarak antar-penerbangan yang rapat. Diantara beberapa efeknya adalah satu penerbangan pesawat dapat terlambat demikian lama untuk turunkan penumpang di satu bandara sebab tidak pas waktu datang, sementara pesawat itu harus selekasnya terbang kembali untuk rute selanjutnya.

Satu keterlambatan saja untuk turunkan penumpang di satu bandara, dia memperingatkan, cukup sudah untuk bikin pesawat itu terlambat di bandara-bandara selanjutnya. Saat yang sama, untuk efisiensi itu, maskapai dituntut dapat menjalankan banyak penerbangan untuk tingkatkan keuntungan usaha.