oleh

Apa Itu Influencer dan Bagaimana Cara Memulai Karir Hingga Terkenal

Semakin pesatnya pertumbuhan platform media sosial menjanjikan karier dan popularitas pada pekerjaan sebagai pemengaruh atau influencer.

Menjadi terkenal di media sosial tentu tidak bisa terjadi dalam sekejap, perlu didukung usaha dan kemampuan agar konten disukai banyak orang.

Sebagai influencer, dia tidak melulu harus membuat konten berdasarkan apa yang sedang tren. Tapi eksplorasi bakat apa yang dimiliki agar bisa membuat konten sesuai dengan apa yang dikuasai.

Menjadi influencer dituntut bisa menghasilkan konten video yang menarik, untuk itu, tidak ada salahnya belajar menyunting video, terutama yang ada di platform media sosial, sebelum konten diunggah.

Salah satu kunci menjadi seorang influencer adalah konsisten membuat dan mengunggah konten agar penggemar memiliki pilihan konten.

Apa Itu Influencer?

influencer adalah seseorang yang bisa memberikan pengaruh di masyarakat.

Mereka bisa merupakan selebritis, blogger, youtuber, ataupun seorang public figure yang dianggap penting di komunitas tertentu.

Umumnya, seorang influencer memiliki jutaan pengikut (follower) di media sosial. Namun, tidak selalu demikian. Seseorang dengan follower ribuan juga bisa disebut influencer jika punya pengaruh besar kepada audience.

Ya, sesuai namanya, pengaruh adalah kekuatan seorang influencer. Mereka bisa menjadi trend setter baik di skala kecil maupun besar. Oleh karena itu, banyak pemilik bisnis yang menggandeng influencer untuk mempromosikan produk berkat pengaruh yang luar biasa tersebut.  .

Inilah yang kemudian dikenal dengan influencer marketing.

Influencer marketing adalah salah satu  strategi pemasaran di mana perusahaan mengajak seorang influencer bekerja sama  untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan sesuai dengan target pasar yang ditentukan.

Jenis-Jenis Influencer berdasarkan media

1. Influencer Selebgram

Selebgram atau selebritis Instagram adalah seorang public figure yang menggunakan platform Instagram sebagai media promosi produk.

Kenapa Instagram potensial untuk pasar Indonesia? Sebab, Indonesia menempati urutan keempat pengguna Instagram terbesar di dunia dengan 59 juta pengguna! Data tersebut menunjukkan bahwa memanfaatkan kepopuleran selebgram bisa diandalkan untuk promosi produk.

2. Influencer YouTuber

YouTuber adalah orang yang mengunggah video ke YouTube tentang suatu informasi, termasuk informasi produk. Peran YouTuber sebagai influencer produk cukup signifikan.

Alasannya, lebih dari 90% pengguna internet mengenal produk baru melalui Youtube. Jika Anda bekerja sama dengan Youtuber yang memiliki follower banyak, tentu potensi menarik perhatian mereka akan produk Anda kian besar.

3. Influencer TikTok

TikTok’er adalah orang yang mengunggah video pendek ke tiktok dan membaginya secara online.

4. Influencer Blogger

Blogger adalah seseorang yang memiliki dan mengelola sebuah blog. Tidak sedikit blog yang digunakan untuk melakukan review tentang suatu produk, seperti blog Sasyachi yang mengulas beragam produk kecantikan.

Ketika seorang blogger merekomendasikan produk, tentu akan menarik pembacanya untuk mencoba produk tersebut. Jika blogger tersebut memiliki pembaca setia yang banyak, pemasaran produk tentu menjadi lebih mudah dan efektif.

Tips Cara Memulai Karir Jadi Influencer Terkenal

Explore bakatmu dan kreasikan konten yang kamu kuasai

Untuk menjadi influencer terkenal, tidak selalu harus ikut serta membuat konten yang sedang tren. Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah dengan mengeksplorasi bakatmu. Dengan begitu, kamu tahu tipe konten seperti apa yang kamu kuasai.

Terus asah keterampilan mengedit videomu

Jika kamu ingin fokus menjadi seorang influencer jangan lupa untuk selalu mengemas kontenmu semenarik mungkin. Mulailah belajar editing tools yang tersedia di aplikasi Likee atau bahkan aplikasi editing tools lainnya sebelum menguploadnya di Likee. Terus asah keterampilan mengedit videomu untuk membuat konten video pendek yang unik dan menarik perhatian orang yang menonton.Ketekunan dalam mengasah keterampilan tentu akan membuahkan hasil.

Konsisten dalam membuat konten

Konsisten adalah kunci. Jika kamu ingin menjadi influencer, konsistenlah dalam mengunggah konten. Dengan kamu selalu konsisten membuat konten kamu bisa tetap bersaing dengan influencer lain dalam menyajikan pilihan konten bagi penggemarmu. Namun tetap ingat ya, konsistensi mengunggah konten juga harus berbanding lurus dengan kualitas video atau topik. Buatlah rencana yang berisi tema-tema yang akan kamu unggah ke media sosial.Berdasarkan data dari Sprout Social ada hari dan waktu tertentu dalam seminggu di mana kamu bisa mendapatkan engagement maksimal untuk konten yang kamu unggah. Untuk sebagian besar platform, tingkat keterlibatan tertinggi dapat dilihat selama pertengahan minggu pagi dan sore hari. Rabu adalah hari terbaik untuk mengunggah konten baru di sebagian besar platform. Kamu juga harus memeriksa waktu terbaik untuk mengunggah konten di platform pilihan kamu dan membuat jadwal unggahmu sesuai.

Lakukan promosi personal branding di berbagai platform

Seiring berjalannya waktu berbagai platform baru bermunculan. Sebagai influencer kamu harus tetap update dengan perkembangan tersebut untuk dapat mengoptimalkan promosi personal branding kamu. Jangan terlalu fokus dengan satu media sosial. Sebagian besar influencer populer hanya di dua hingga tiga platform media sosial. Jadi, yang terbaik adalah memfokuskan upayamu dalam membuat konten untuk mempromosikan personal branding di lebih dari satu media sosial.Setelah kamu memilih platform mana saja yang sesuai, kamu perlu membuat profil baru atau mengoptimalkan yang sudah ada sesuai dengan personal branding yang ingin kamu ciptakan.

Dampak Manfaat Influencer Marketing Bagi Usaha Bisnis

Berikut ini beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan saat bekerja sama dengan seorang influencer:

1. Membuat Produk Anda Pusat Perhatian

Anda bisa membuat produk Anda menjadi pusat perhatian dengan cepat. Caranya, menggandeng seseorang yang sedang viral sebagai influencer Anda.

Anda tentu mengetahui sosok Neti Herawati atau yang dikenal dengan Bude Sumiyati. Berawal dari cuitan lucu di Twitter dan lalu berkembang di Instagram, nama Bude Sumiyati kian populer. Followernya kian hari kian bertambah.

Momen ini digunakan oleh Netflix Korea dengan menunjuknya mempromosikan produk. Di akun Twitter Netflix Korea sendiri, video Bude Sumiyati telah ditonton lebih dari 300 ribu orang.

Intinya, setiap aktivitas dari influencer selalu menjadi pusat perhatian followernya.

Contoh di atas membuktikan bahwa Anda tidak harus menggunakan influencer premium saat promosi produk untuk menggebrak pasar. Bahkan, jika menyasar komunitas tertentu, menggunakan influencer mikro tentu lebih pas.

2. Membuat Konsumen Lebih Percaya Produk Anda

Jika Anda mempromosikan produk secara konvensional, perlu waktu yang relatif lama untuk meyakinkan calon konsumen Anda. Namun, ketika menggunakan public figure, kepercayaan konsumen pada sebuah produk bisa langsung terbentuk.

Alasannya, mereka memiliki pengalaman dan keahlian (expertise) di bidang tertentu.

Jika mereka menggunakan produk Anda, sangat mudah bagi followernya untuk lebih percaya kepada produk Anda.

Faktanya, 53% konsumen wanita melakukan pembelian produk setelah melihat posting dari influencernya.

3. Mendongkrak Penjualan

Semakin banyak orang yang mengetahui produk Anda, semakin besar kemungkinan penjualan yang bisa dihasilkan.

Mari kita ambil contoh pengaruh dari seorang Meghan Markle, istri Pangeran Harry.

Pada sebuah acara di Buckingham Palace tahun ini, Megan mengenakan gaun brokat emas yang terlihat cantik. Apa yang terjadi selanjutnya? Dalam waktu 24 jam saja, terjadi lonjakan permintaan baju brokat hingga 500%!

Hal semacam inilah yang menyebabkan pebisnis seperti Hartiman percaya pada kemampuan seorang influencer.

Hartiman adalah seorang pengusaha clothing asal Bandung, NOMI. Hartiman mengatakan bahwa penjualan brand NOMI berhasil meningkat setelah menggandeng musisi Indie asal Jepang dan Indonesia. Ia bahkan sukses membuka gerai di Jepang untuk berbagai produk clothing-nya ?

4. Menjangkau Lebih Banyak Konsumen

Beberapa pemilik bisnis cenderung mempromosikan produk lewat iklan, baik di media cetak atau elektronik. Sayangnya, ada sebagian masyarakat yang memilih “melewatkan” iklan tersebut.

Di sinilah peran influencer bisa “mengisi kekosongan”.

Saat ini, jumlah pengguna media sosial aktif di Indonesia mencapai 150 juta jiwa, dengan rata-rata waktu akses hingga hampir 3,5 jam setiap hari!

Jika pemasaran produk dilakukan menggunakan influencer melalui media sosial, blog atau YouTube tentu bisa menjangkau lebih banyak konsumen.

Sebagai contoh, brand Paco Rabbane Parfums menggandeng Chez Rust, seorang model pria mempromosikan produk mereka melalui Instagram. Hasilnya, peningkatan follower Instagram Paco Rabbane Parfums mencapai 42.786%!.

Dengan menunjuk public figure yang mampu menyajikan konten secara menarik, informasi tentang produk Anda tentu tidak akan “dilewatkan”. Artinya, peluang menjangkau konsumen lebih banyak bisa tercapai dengan mudah.

5. Membangun Kedekatan dengan Konsumen

Menggunakan jasa influencer bisa membangun kedekatan konsumen dengan brand Anda. Namun, Anda harus jeli dalam memilih orang yang cocok untuk target pasar produk Anda.

Salah satu cara membangun kedekatan adalah menggunakan public figure yang benar-benar menyukai produk Anda.

Perlu diingat bahwa influencer premium tidak selalu menjamin kesuksesan pemasaran yang dilakukan mengingat kemungkinan adanya follower palsu yang dimiliki.

Bahkan, sebagian besar influencer mikro cenderung menggunakan produk sebelum merekomendasikannya.

Bagi follower mereka hal ini tentu lebih engaging, karena lebih nyata. Dengan kondisi ini, kedekatan konsumen dengan produk tersebut bisa terbangun lebih kuat.

Tak hanya itu, dengan menggunakan media sosial, komunikasi dua arah bisa tercipta. Hal ini memberi kesempatan bagi follower untuk mengkonfirmasi kebenaran rekomendasi yang diberikan influencer yang bersangkutan.

6. Cenderung Mudah Balik Modal

Menggunakan influencer untuk mempromosikan produk merupakan sebuah investasi bisnis. Untungnya, kemungkinan Anda mendapatkan return of investment (ROI) cukup besar. Artinya, lebih mudah balik modal.

Faktanya, salah satu studi menyebutkan bahwa influencer bisa mencapai ROI 11 kali lebih besar dari iklan banner.

Tentu saja, untuk mencapai hasil ini ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Salah satunya adalah memilih public figure yang tepat. Bagaimana caranya?

Cara Memilih Influencer

Ada beberapa tips yang bisa Anda pertimbangkan sebelum menjatuhkan pilihan ke salah satu influencer.

1. Sesuaikan dengan Budget yang Anda Siapkan

Seperti halnya kegiatan promosi lain, memilih seorang influencer harus sesuai dengan budget yang Anda miliki.

Jika Anda memiliki budget yang terbatas, bekerja sama dengan influencer mikro bisa menjadi pilihan terbaik. Salah satu alasannya adalah mereka lebih sering berinteraksi dengan follower secara intens. Tak jarang ada masukan tentang produk diberikan oleh beberapa follower pengguna produk tersebut.

Nah, dengan informasi tersebut, Anda bisa segera melakukan perbaikan. Jadi, walaupun dengan budget yang minimal, manfaat yang Anda terima tak kalah besar.

2. Cocok dengan Target Pasar Bisnis Anda

Target pasar berguna untuk mengetahui kelompok konsumen Anda sehingga bisa menerapkan langkah promosi yang tepat sasaran.

Sebagai contoh, jika Anda menjual produk anak-anak, target konsumen Anda adalah ibu-ibu rumah tangga. Anda bisa melakukan riset siapakah public figure yang sering posting tentang panduan parenting.

Jika menggunakan contoh target konsumen di atas, Ayudhya Ghita bisa menjadi salah satu pilihan yang cocok. Ia aktif melakukan posting tentang produk bayi dan anak di akun instagramnya.

3. Sesuai dengan Skala Promosi Produk

Anda sebaiknya memulai strategi influencer marketing Anda dengan menentukan skala promosi yang akan dilaksanakan.

Memilih public figure sesuai dengan tujuan promosi Anda tentu akan lebih efektif. Jika skala promosinya besar, jangan ragu menggunakan influencer makro atau bahkan premium. Tujuannya, untuk menggebrak pasar.

Di sisi lain, jika promosi produk Anda skalanya kecil, menggunakan influencer mikro tentu lebih pas karena budget yang Anda keluarkan sesuai dengan hasil akhir yang Anda dapatkan.

Ada banyak platform yang bisa Anda gunakan membantu Anda menemukan influencer yang tepat, seperti Getcraft dan SociaBuzz.

4. Harus Memiliki Reputasi Baik

Selalu pilih public figure yang memiliki reputasi yang baik di bidangnya.

Apapun jenis influencernya, mikro ataupun makro, bekerja sama dengan yang punya reputasi baik tentu lebih nyaman.

Jika Anda hanya melihat jumlah follower saja, namun sang public figure kerap bermasalah dengan hukum, misalnya, tentu akan berpengaruh pada produk Anda.

Selain itu, public figure dengan reputasi baik tentu akan memiliki personal branding yang terjaga. Hal ini akan dapat membantu bisnis Anda membangun branding yang baik pula.

5. Memiliki Engagement yang Tinggi

Keterikatan (engagement) antara public figure dengan followernya juga perlu Anda cermati. Sebab, hal itu bisa menjadi tolok ukur bagaimana promosi produk Anda akan menyentuh calon konsumen Anda.

Sebagai contoh, jika  melihat influencer mikro yang selalu memiliki engagement yang tinggi, Anda bisa menggunakan jasanya untuk promosi produk Anda. Sebaliknya, public figure yang jumlah followernya banyak namun engagement-nya kecil, tentu kurang menguntungkan.

Sebenarnya, terdapat banyak cara untuk mengukur engagement seorang influencer. Baik dari aspek engagement per post, engagement per impression dan lainnya. Namun, Anda tak perlu mengukur nilai engagement ini sendiri. Ada banyak tools yang bisa Anda gunakan seperti Engagement Calculator.

6. Intensitas Update Konten yang Baik

Satu hal yang tidak boleh Anda lupakan adalah intensitas public figure dalam melakukan posting.

Sebagai contoh, jika influencer Anda terlalu sering melakukan posting Instagram dalam satu hari, besar kemungkinan konten promo Anda akan cepat hilang dari halaman atas galeri. Artinya, follower harus scroll ke bawah untuk menemukan konten produk Anda.

Sebaliknya, jika public figure tersebut jarang melakukan posting, bisa saja engagement followernya juga mulai redup.

Selain itu, jika influencer Anda melakukan posting multi-channel atau di berbagai media sosial secara bersamaan, tentu akan lebih meningkatkan jumlah calon konsumen yang melihat.

Intinya, cermati kebiasan influencer Anda dalam mengelola posting sebelum memilihnya.

Di sisi lain, Anda juga bisa memantau media sosial lebih rajin. Tujuannya, untuk mengetahui apa saja yang sedang trending dan siapa saja public figure yang sedang viral.

Ketika menemukan momen dan topik viral sebagai ajang promosi bagi produk Anda, Anda bisa “gerak cepat” menjalin kerjasama dengan public figure tersebut, sebelum kompetitor.