Site icon BULATIN

Bambang Soesatyo Minta Polisi Menindak Teroris

Bambang Soesatyo Minta Polisi Menindak Teroris

Bambang Soesatyo Minta Polisi Menindak Teroris

Bulatin.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Bambang Soesatyo memohon aparat Kepolisian serta aparat penegak hukum yang lain melakukan tindakan tegas dalam perlakuan teroris, tanpa ada takut tidak mematuhi hak asasi manusia atau HAM.

“Kepentingan bangsa serta negara mesti diprioritaskan. Bila ada pilihan pada HAM atau menyelamatkan orang-orang, bangsa, serta negara, saya juga akan pilih menyelamatan orang-orang, bangsa, serta negara kesatuan Republik Indonesia, ” tutur Bambang dalam info persnya, Selasa 15 Mei 2018.

Bambang mengutamakan, berkaitan dengan hak asasi manusia dapat dibicarakan masa datang. “Soal HAM, kita ulas lalu. Dapat dibuktikan, kita sistem hukum. Tidak dapat dibuktikan, dilepaskan. Janganlah kasih ruangan untuk teroris untuk berlindung dibalik nama HAM, ” kata dia.

Disamping itu, dia juga memohon pemerintah tidak sangsi tutup website ataupun content yang bermuatan radikal. Sebab, berdasar pada info dari Kapolri, beberapa teroris memakai sosial media on-line untuk merakit bom.

“Pemerintah janganlah takut untuk memohon provider ataupun penyedia service basis digital tutup website ataupun content yang bermuatan radikal. Bila provider ataupun basis digital lambat tutup, kita dapat paksa. Ini untuk kebutuhan bangsa serta negara, ” ucap dia.

Dalam peluang yang sama, Bambang mengajak semuanya pihak tingkatkan kewaspadaan, dan melindungi diri, keluarga, ataupun sekitar lingkungan pada ideologi radikal serta berlebihan yang dibawa oleh beberapa orang tidak bermoral.

Diluar itu, beberapa tokoh orang-orang serta pemuka agama juga diinginkan turut ambillah peranan dalam melindungi keteduhan di orang-orang.

” Orang-orang kita begitu heterogen serta kental dengan ketaatan pada tokoh ataupun pemuka agama. Saya mengajak untuk membuat keteduhan serta keselarasan. Beberapa tokoh serta pemuka agama mesti membuat cerah umatnya, supaya tidak termakan gosip yang bisa memecah bangsa ataupun mengganggu kedamaian di Indonesia, ” ucapnya.

Exit mobile version