BMKG Menyebutkan Indonesia Bakal Diguyur Hujan Lebat serta Petir
Bulatin.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, serta Geofisika (BMKG) mengatakan, keadaan cuaca dalam beberapa waktu paling akhir tunjukkan akan berlangsung hujan deras di beberapa lokasi Indonesia.
Deputi Bagian Meteorologi BMKG, Mulyono R. Prabowo menjelaskan, berdasar pada pantauan serta analisa tunjukkan keadaan cuaca yang dipicu oleh ada kegiatan kejadian gelombang atmosfer (Equatorial Rosby serta Kelvin Wave) yang cukuplah berperan pada penambahan keadaan hawa basah.
Selain itu, pelemahan kegiatan daerah desakan tinggi di lokasi Australia cukuplah berefek pada pengurangan saluran massa hawa dingin serta kering, dimana keadaan itu bisa mengakibatkan signifikansi konsentrasi hawa basah di lokasi Indonesia.
Prabowo menuturkan, ada alur aliran siklonik di lokasi Samudera Hindia samping Barat Sumatera serta belokan arah angin dan perlambatan kecepatan angin pada susunan atmosfer sisi bawah seputar 1.000 meter , yang menyebabkan pembentukan serta perkembangan awan hujan di beberapa lokasi Indonesia.
“Keadaan dinamis atmosfer itu bisa tingkatkan kekuatan hujan deras yang bisa dibarengi kilat atau petir serta angin kencang di seputar lokasi Indonesia dalam periode 3 hari ke depan 6–8 September 2018,” tutur Prabowo di Jakarta, Kamis, 6 September 2018.
Daerah punya potensi hujan deras salah satunya, Aceh, Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah sisi Selatan, Kalimantan Barat sisi Selatan, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan sisi Utara, Maluku serta Papua.
Sedang, kekuatan gelombang tinggi 2,5 sampai 4 meter diprediksikan bisa berlangsung di perairan barat Pulau Simeuleu sampai Kepulauan Mentawai, perairan Enggano – Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Aceh sampai Bengkulu, Selat Sunda sisi selatan.
Lalu, perairan selatan Pulau Jawa sampai P. Sumbawa, perairan selatan P. Sumba, Selat Bali – Lombok – Alas sisi selatan, Selat Sumba sisi barat, Samudera Hindia selatan Bali sampai Nusa Tenggara Timur.
Karena itu, Prabowo menghimbau pada penduduk supaya siaga serta waspada pada efek yang bisa diakibatkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, puting beliung, angin kencang, pohon rubuh serta jalan licin.
