oleh

Bulog Memastikan Persediaan Beras Di Jawa Barat Aman

Bulog Memastikan Persediaan Beras Di Jawa Barat Aman

Bulatin.com – Perum Bulog Divre Jawa barat menyatakan stock beras di Jawa barat sampai 230.000 ton. Pihaknya siap memantapkan harga dengan menggelar operasi pasar dengan keluarkan 1.000 ton sehari-hari sekalian menanti waktu panen di awalnya tahun 2019.

Kepala Divre Bulog Jawa barat, Ahmad Mamun mengaku stock yang yang dimilik dinilai paling besar saat 10 tahun paling akhir. Dengan jumlahnya itu, persediaan beras dapat sampai 16 bulan. Stock tersebut telah menyebar ke di 45 gudan Buloh di semua Jawa Barat.

Operasi pasar mulai diintensifkan menghadapi kenaikan harga beras, sekalian menanti panen raya pada Februari atau Maret 2019. “Beras yang dialokasikan untuk OP ada di rata-rata 1.000 sampai 2.000 ton beras /hari,” tutur Ahmad Makmun di Gudang Bulog Cisaranten Kidul Jalan Gedebage, Rabu (3/1).

Dia menuturkan, nantinya beras tersebut didistribusikan melalui pedagang pengecer, rumah pangan, Satgas Bulog, kios, dan penjualan langsung di sejumlah pasar tradisionil. Untuk awal, distribusi dikerjakan beberapa pasar tradisionil di Kota Bandung, salah satunya di Pasar Kiaracondong, Simpel, Andir, dan Pasar Baru.

Operasi Pasar kali ini, katanya, dikerjakan untuk menghadapi iklim dan musibah, sehingga daerah langsung bisa memakainya. Beras tersebut kombinasi beras lokal dan import 75.000 ton di luar negeri dan 75.000 ton dalam negeri.

Dalam tempat yang sama, Sekda Propinsi Jawa barat, Iwa Karniwa, berdasar pada hasil pelajari Team Pemantau Inflasi Daerah (TPID) harga beras di Jawa barat diatas HET. Yaitu, untuk beras premium sebesar Rp 12.800 per Kg dan beras medium Rp 9.450. Penyebabnya, ada kemunduran waktu tanam.

Iwa mengatakan, realisasi penanaman padi di Jawa barat sekitar 583.640 atau realisasi tanamnya sekitar 87 %. Sedangkan tujuan tanamnya, sekitar 667.547 hektare.

Oleh karena itu, kata Iwa, baru saja ini presiden sudah menggelar rapat dengan Perum Bulog untuk memantapkan harga beras di semua Indonesia dengan menggelar OP.

“Kami akan serentak semua sub divre. Untuk menolong pemenuhan masyarakat pendapatan rendah,” ujarnya.