oleh

Desain Bandara Soedirman Purbalingga Padukan Unsur Modern Dan Tradisional

Desain Bandara Soedirman Purbalingga Padukan Unsur Modern Dan Tradisional

Bulatin.com – Design Bandara Jenderal Besar Soedirman Kabupaten Purbalingga direncanakan akan menggabungkan unsur moderen dengan tradisionil. Unsur lokalitas ditujukan untuk sentuhan estetika dari kekhasan Jawa Tengah sisi barat dan selatan.

“Prinsip kami ingin kombinasi tradisionil moderen. Kita butuh moderen untuk ikuti perubahan jaman. Moderen umumnya terdapat banyak kaca, didominasi warna putih yang lebih ecofriendly. Akan tetapi kami pun butuh kearifan lokal Jawa Tengah menjadi unsur budaya yang kental dan mesti ditunjukan,” kata Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat rapat Basic Design bersama dengan PT Angkasa Pura II dan Penta Architecture sebagai relasi di ruangan Rapat Bupati, Jumat (18/1).

Ide design tersebut muncul karena PT Angkasa Pura II bersama dengan tim arsitek dari Penta tawarkan pada Pemkab Purbalingga untuk akan memutuskan topik asrsitektur bandara. Pemkab Purbalingga disuruh memberi input muatan-muatan lokal atau local konten yang akan diterapkan di bandara nantinya.

Mengingat Bandara JB Soedirman tidak semata-mata akan digunakan oleh masyarakat Purbalingga tapi pun akan dinikmati kabupaten/kota lainnya di sekitarnya, terutamanya Jateng sisi barat dan selatan, Pratiwi minta local konten di bandara nantinya pun ada unsur lokalitas kabupaten tetangga, seumpama Banyumas. Harapannya, supaya kabupaten-kabupaten tetangga ikut merasa mempunyai bandara JB Soedirman.

“Pada umumnya sebetulnya kami mempunyai kesamaan, yaitu saling dilalui Sungai Serayu dan Gunung Slamet,” tuturnya.

Pratiwi pun menyatakan bandara ini diperkirakan tidak cuma untuk akses transportasi. Lihat kultur masyarakat Purbalingga yang gampang takjub dengan infrastruktur yang baru, diperkirakan akan jadi tempat yang didatangi orang untuk sebatas melihat pesawat yang take off ataupun landing.

“Apalagi yang namanya bandara adalah perihal yang mengagumkan, sehingga buat masyarakat tentu akan jadikan tontonan atau seperti tujuan wisata. Hingga saya memberikan input supaya bandara ini nantinya disediakan sisi spesial untuk masyarakat yang ingin hadir ke bandara walau tidak ingin naik ke pesawat,” tuturnya.

Sesudah rapat tersebut, pihak PT AP II dan Team Arsitek Penta bersama dengan deretan dinas tehnis Pemkab Purbalingga lakukan survey ke beberapa beberapa tempat di Purbalingga. Arah terutamanya untuk menggali jati diri, topik spesial, muatan lokal, budaya, tradisionalitas, ornament dan sebagainya untuk diestrak ke arsitektur bandara.

Pada umumnya Basic Design Bandara JB Soedirman akan menyimpan kemampuan 300.000 penumpang per tahun. Pihak Penta sudah membuat tata letak yang sesuai dengan untuk kenyamanan kemampuan tersebut.