oleh

Diduga Teroris Warga Ini Ditangkap Karena Identitas Berbeda

Diduga Teroris Warga Ini Ditangkap Karena Identitas Berbeda

Bulatin.com – Ketua RT 2 Kelurahan Urangagung Winarno mengakui pernah menyimpan curiga pada para penghuni kontrakan yang ditangkap pihak Detasemen Khusus 88 Antiteror di RT 2, RW 1 Keluarahan Urangagung, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo. Sebab, kata dia, pengontrak memiliki kartu identitas lebih dari satu.

” Kami pernah menaruh curiga pada penghuni rumah kontrakan bernama Bety Rinawati, karena mempunyai dua identitas KTP dengan alamat berbeda, ” ucap dia, saat ditemuai Merdeka. com, Selasa (15/5) malam.

Winarno mengakui, kecurigaan itu berawal dari identitas berbentuk foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang diserahkan pada tahun 2014 dan 2016 kemarin. Ia menjelaskan, identitas KTP yang diserahkan pada tahun 2014 itu merupakan pertama kali menempati kontrakan beserta saudaranya.

” KTP waktu diserahkan pertama kali itu alamatnya Cirebon. Waktu pertama itu dia kan tinggal beserta saudaranya dari Cirebon. Jadi yang menempati itu ada 9 orang termasuk dia (Bety), ” ungkap dia.

Namun, hanya setahun keluarga Bety tinggal dikontrakan, mereka pun memutuskan kembali ke Cirebon. Sedangkan kontrakan itu tetap dihuni Bety. Ketika ditempati Bety itulah, pemilik kontrakan, Tamsiah dan Buadi, memutuskan untuk merenovasi rumah itu.

” Sedangkan Bety, infonya dipindahkan di rumah yang satunya, daerah wilayah Candi, Sidoarjo, ” ucap dia. Lha, saat perbaikan selesai itu, Bety kemudian dipindahkan kembali pada kontrakan semula bersama temannya, Damayanti.

” Lha itu yang Tahun 2016 itu, dia kemudian menyetor kembali KTP, itu alamatnya Tangerang. Itu saya sempat bertanya, kok alamatnya berbeda, jawabnya dia karena sudah pindah dari Cirebon ke Tangerang, ” ungkap dia.

Winarno mengaku, cuma dua orang dari empat yaitu Agus Widodo (35), Damayanti (34), Bety Rinawati (38) dan Ilham (30) yang diamankan Densus 88 Antiteror dari rumah kontrakan itu yang menyerahkan KTP.

” Hanya dua, cuma Bety dan Damayanti. Kalau Damayanti itu asalnya Nganjuk, ” ungkap dia. Sedangkan, dua pelaku yang lain tidak pernah menyetorkan identitas.

” Dua lainnya itu tidak sempat memberi identitas. Meskipun Agus Widodo itu suaminya Damayanti, termasuk yang namanya Ilham itu, ” tuturnya.