Site icon BULATIN

Dinas Pendidikan Kota Surabaya Liburkan PAUD Hingga SMP Pasca Pengeboman

Dinas Pendidikan Kota Surabaya Liburkan PAUD Hingga SMP Pasca Pengeboman

Dinas Pendidikan Kota Surabaya Liburkan PAUD Hingga SMP Pasca Pengeboman

Bulatin.com – Pasca ledakan bom di tiga gereja di Surabaya pada Minggu pagi, 13 Mei 2018, Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengumumkan bahwa kegiatan belajar mengajar untuk jenjang PAUD hingga SMP, pada Senin, 14 Mei 2018 dilaksanakan di rumah. Demikian seperti dikutip dari akun Instagram Dinas Pendidikan Kota Surabaya @dispendiksby.

“Sehubungan dengan adanya musibah yang terjadi pada hari Minggu, 13 Mei 2018, dimana salah satu korbannya adalah siswa Surabaya, maka pada hari Senin tanggal 14 Mei 2018 kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di rumah bagi PELAJAR JENJANG PAUD-SMP. Untuk itu dimohon kepada kepala sekolah menyampaikan kepada orang tua untuk memantau putra-putrinya masing-masing.”

Adapun untuk jenjang Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA dan SMK), pengumuman dari Dispendik Surabaya tersebut tidak berlaku. Alasannya, seperti disampaikan akun Instagram Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, karena SMA dan SMK berada di bawah wewenang tata kelola Pemerintah Provinsi Jawa Timur, bukan pemerintah Kota Surabaya.

“Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengeluarkan kebijakan libur besok untuk satuan pendidikan jenjang PAUD-SMP, dan bukan untuk SMA/SMK karena jenjang SMA/SMK berada di bawah wewenang/tata kelola Pemerintah Provinsi Jawa Timur, bukan Pemerintah Kota Surabaya. Mohon dimengerti.”

Dalam unggahan itu, Kemdikbud juga menyampaikan ungkapan duka cita terhadap peristiwa bom di Surabaya dan mendoakan para korban. “Kemdikbud turut berduka cita atas peristiwa ledakan bom di Surabaya pagi ini. Semoga mereka yang menjadi korban jiwa mendapatkan ketenangan, dan yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Aamiin.”

Bom tiga gereja di Surabaya diduga merupakan aksi bom bunuh diri yang mengakibatkan 13 orang meninggal dan puluhan mengalami luka. Enam orang korban meninggal adalah pelaku yang kemungkinan merupakan satu keluarga, terdiri dari suami istri, dan empat orang anak.

Dikatakan Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera, pada tvOne, Minggu malam, “Tadi sudah disampaikan Bapak Kapolri, pelaku ini kemungkinan satu keluarga. Korban berjumlah 13 orang, 7 di antaranya jemaat, dan 6 dari pelaku, terdiri dari suami dan istri dan empat orang anaknya,” katanya.

Selain penetapan libur sekolah, pada hari Minggu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini juga membatalkan agenda Festival Rujak Uleg 2018 yang seharusnya berlangsung pada hari itu. Festival ini digelar dalam rangka memeringati Hari Jadi Kota Surabaya dan rencananya melibatkan 1500 peserta.

Exit mobile version