oleh

dr Richard Lee Bongkar 5 Skincare Abal-Abal di Tanah Air

Kaum perempuan harus hati-hati, karena kini banyak dijual skincare abal-abal yang menjanjikan hasil yang memuaskan dalam waktu singkat, karena menggunakan zat berbahaya seperti merkuri dan hidrokuinon (hidrokinon). Mulai dari pemutih hingga pembersih sehingga wajah jadi mulus alias kinclong.

Tak hanya menjanjikan hasil dalam waktu singkat, skincare abal-abal ini biasanya juga dijual dengan murah, sehingga banyak perempuan yang tergiur. Padahal, ini justru peringatan bagi Anda harus lebih berhati-hati dan curiga terhadap produk skincare tersebut.

Nah, agar tidak tertipu dan menyesal di kemudian hari, Pakar Dermatologis dr Richard Lee, MARS melalui Channel YouTubenya, mengungkap 5 merek krim wajah (skincare) abal-abal terlaris di Indonesia padahal mengandung zat berbahaya, seperti merkuri dan hidrokinon berdasarkan hasil laboratorium.

1. Rose

Krim wajah bernama Rose ini cukup mengejutkan, karena hanya dijual berkisar Rp 6.250 di e-commerce. Mungkin itu sebabnya krim wajah ini juga laris diminati banyak orang.

“Rose tidak ada nomor BPOM nya sudah saya cek. Adanya barcode, ada buat tahun tapi saya sudah bolak-balik dan tidak ketemu BPOM-nya. Ternyata hasilnya positif Mercury 0,5 persen. Angka ini sebenarnya cukup tinggi,” ungkapnya.

2. Klinskin

Klinskin merupakan salah satu produk yang banyak diminati, khususnya di e-commerce. Dijual dengan harga Rp 60 ribu untuk satu paket yang terdiri facial soap, krim siang dan krim malam.

“Kemasannya spesial banget, sampai saya merasa bahwa ini tuh bukan krim abal-abal. Kenapa? Dari kotaknya itu ada hologramnya loh, kotaknya ini bagus dan lengkap dengan kode BPOM nya,” jelasnya.

“Jadi waktu saya mau masukin ke lab nih, saya ragu Klinskin ini benar-benar berbahaya. Tapi ternyata..,” lanjutnya.

Produk krim malam dari Klinskin mengandung Hydroquinone dan Mercury secara bersamaan. Hal yang lebih mengejutkan, produk Klinskin yang terdaftar di BPOM hanyalah sabun jerawat, hand & body lotion dan beauty soap.

Sedangkan kedua krim wajahnya, meski tertera nomor BPOM di kemasannya, produk tersebut tidak terlacak.

3. WDC

WDC SPC 5% juga salah satu yang cukup laris di e-commerce dengan harga Rp 40 ribu.

“Dengan Rp 40 ribu krim malam dan hasilnya bisa kinclong. Jadi isinya facial wash, toner, tonernya toner pelicin lagi kan, ini kaya pembersih lantai. Hasilnya benar-benar licin percayalah pada saya, karena kandungannya di dalam adalah Hydroquinone 4,3 persen,” ungkap dokter yang praktik di Klinik Kecantikan Athena ini.

Kalau dilihat dari kemasannya, lanjut dr Richard, ini terlihat sangat abal-abal, karena lebih kosong tanpa ada penjelasan apapun. “Ini nightcream-nya SPC 5% ini yang positif Hydroquinone. Saya nggak tahu SPC ini apa ya,” bebernya.

4. Collagenplus

Merk krim wajah satu ini cukup banyak disebutkan dan minta dr Richard untuk mereviewnya. Harganya pun sangat terjangkau, yakni Rp 8.500.

“Kotaknya lengkap, bahkan ada nomor BPOM nya, tapi saat dicek tidak ditemukan nomornya. Selain itu expired date nya 3 tahun, kalau saya tidak salah, expired date yang diperbolehlan BPOM itu 2 tahun,” lanjut dia.

Ternyata, hasilnya positif mercury 2,8 persen. Jadi pastikan untuk tidak memakainya.

5. LC Beauty

Krim wajah dari merk satu ini juga sempat direview oleh dr. Richard ini mengandung mercury 0,5 persen.

“Jadi mercury itu walaupun kecil tidak diperbolehkan ya. Jadi ini ada 5072 mg mercury di dalamnya dan itu berbahaya banget,” jelasnya.

Sayangnya ini cukup diminati oleh banyak wanita karena dijual dengan harga terjangkau, yakni Rp 60 ribu.

Tak hanya itu, dr Richard pun berpesan agar kita tak tertipu dengan produk perawatan kulit yang menjanjikan hasil instan dan harga terjangkau.

“Hati-hati krim yang bagus itu bukan dari yang murah atau mahal. Tapi dari ingredient apa di dalamnya. Krim ini murah banget, tapi kalau sudah hancur kulitnya, dateng ke klinik saya habisnya ratusan ribu atau jutaan,” tutupnya.

Ingin tahu penjelasan lengkap dr Richard Lee, MARS tentang lima skincare abal-abal terlaris tersebut? Tonton videonya