oleh

FPI Grebek Rumah Diduga Sekretariat LGBT Di Pekanbaru

FPI Grebek Rumah Diduga Sekretariat LGBT Di Pekanbaru

Bulatin.com – Satu rumah jadikan menjadi kantor Sekretariat Organisasi Pergantian Sosial Indonesia (OPSI) Riau, yang terdapat di Jalan Uka, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Tampan, Pekanbaru didatangi warga ditempat.

Pasalnya, yang tinggal di rumah itu disangka melakukan aktivitas menjadi Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Beberapa warga, anggota ormas Front Pembela Islam, dan seorang anggota DPRD Pekanbaru menggeruduk rumah itu pada Selasa (15/1).

Pemilik rumah, Ruli Ramadhani sekaligus juga Ketua organisasi tersebut mengakui sudah minta izin pada pemerintah dan perangkat kelurahan ditempat. Pihaknya mengakui lakukan pekerjaan publikasi bahaya Human Immunodeficiency Virus, atau HIV, adalah virus yang mengakibatkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).

“Kami ada izin dari Pemprov Riau dan Pemko Pekanbaru. Pekerjaan kami mensosialisasikan penyakit HIV pada umumnya pada masyarakat, dan masih kita dari mulai kelompok kita (LGBT) yang retan terjangkit. Memang kita belumlah turun ke warga,” tuturnya.

Meskipun begitu, Ruli mengakui tidak memberi dukungan LGBT, akan tetapi memang konsentrasi mengusung rumor pekerjaan termasuk juga LGBT. “Kita sosialisakan ke mantan dan yang masih aktif. Kita tidak melegalkan dan memberi dukungan. Kita bukan himpunan spesial untuk itu dan kita cuma memberi info,” katanya.

Sesaat itu, Ketua RT 02 RW 03 Supriyadi mengatakan, sebelum membangun organisasi ini, memang sudah sempat minta izin kepadanya supaya rumah tersebut bisa jadikan kantor.

“Pemilik rumah hadir ke saya, minta izin mengadakan pembentukan organisasi semacam pembinaan,” kata Supriyadi.

Supriyadi mengakui tahu semua pekerjaan yang tinggal di rumah dan beberapa tamu yang seringkali hadir ke tempat. Bahkan juga, ia kaget saat seorang anggota DPRD Pekanbaru hadir membawa beberapa wartawan ke kantor OPSI itu karena tindakan memprotes atas pekerjaan pemilik rumah.

Ia pun jengkel, anggota DPRD Pekanbaru yang beritanya pun akan mencalonkan kembali itu tidak permisi kepadanya saat lakukan penggerebekan.

“Kita ketahui rumah tersebut digunakan untuk organisasi semacam pembinaan. Saya kaget, kok tidak diduga ada anggota dewan hadir tiada memberitahukan ke kita terdahulu,” terangnya.

Tidak hanya membawa warga, anggota DPRD Pekanbaru itu pun membawa anggota Front Pembela Islam (FPI). Beberapa warga pun ikutan menggeruduk rumah Ruli tersebut.

Masyarakat yang terlihat jengkel minta pengurus untuk melepaskan plang ataupun banner Sekretariat OPSI-Riau yang sebelumnya terpasang di muka rumah itu.

Penggerudukan itu dikawal personil TNI dari Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Polsek Tampan untuk hindari adanya kekuatan kekacauan fisik.