Site icon BULATIN

Gubernur, Walikota dan Mendagri Sudah Sepakat Pemindahan Ibu Kota Jabar?

Bulatin.com – Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto ikut bicara soal rencana pemindahan ibu kota Jawa Barat.

Bima Arya mengaku mendukung rencana pemindahan ibu kota Jawa Barat tersebut. Apa alasannya?

Ia mengatakan, rencana pemindahan ibu kota itu sudah pasti dipikirkan dengan matang.

Pasalnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil disebut Bima Arya adalah ahli tata kota, arsitek, sekaligus, mantan wali Kota Bandung.

“Jadi pemahamannya pasti lengkap. Saya kira pasti sudah sangat matang itu. Baik dari aspek perencanaan, pemikiran konsep tata kota, maupun persoalan-persoalan di Kota Bandung,” ujar Bima, Selasa (3/9/2019), dikutip dari Kompas, Rabu (4/9/2019).

Lebih lanjut Bima Arya mengatakan, rencana pemindahan ibu kota Jawa Barat sudah ideal.

Mengenai lokasinya, Bima Arya tak terlalu mempermasalahkan.

Hanya saja, rencana pemindahan ibu kota ini baiknya memperhatikan konektivitas dan akses.

“Apalagi kalau nanti tersambung kereta cepat ke sana. Jadi, wacana ini bagus karena konteksnya untuk pengembangan dan pemerataan pembangunan di Jawa Barat, mengembangkan potensi di Jawa Barat.” ujarnya.

Mendagri: Kalau Punya Gagasan, Boleh Saja

Secara terpisah, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo juga sudah angkat bicara mengenai rencana pemindahan ibu kota Jawa Barat.

Tjaho tak mempermasalahkan usulan tersebut.

Setiap kepala daerah, lanjutnya, bebas mengutarakan ide.

Pasalnya, Indonesia adalah negara demokratis.

“Silahkan, soal gubernur, bupati, wali kota, punya ide, punya gagasan kan boleh boleh saja,” ujar Tjahjo Kumolo di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, dikutip dari Kompas, Rabu.

Tjahjo hanya berpesan, seandainya rencana pemindahan ibu kota Jawa Barat itu diterapkan, harus dipersiapkan dulu aspek penunjangnya.

Misalnya, harus dipersiapkan lahan hingga inventarisasi aset.

“Silahkan persiapkan dengan baik bagaimana lahannya bagaimana aset-asetnya itu harus di inventarisasi dengan baik diusulkan dalam rapat dengan DPRD dan sebagianya. Ini baru diusulkan , sah sah , namanya usul,” kata Tjahjo.

Tanggapan Wali Kota Bandung

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengaku juga tak keberatan seandainya ibu kota Jawa Barat dipindahkan dari Kota Bandung.

Hanya saja, harus ada kajian yang komprehensif.

Selain eksekutif, DPRD Jawa Barat juga harus melakukan kajian mendalam.

Melalui kajian itu diharapkan diketahui untung dan rugi dari pemindahan ibu kota Jawa Barat.

“Harus ada komparasi soal pemindahan apakah ke Walini (Bandung Barat) atau tempat lain. Nanti hasil kajiannya dikomparasikan dengan Kota Bandung. Ke mana pun kita dukung, asalkan hasil kajian jelas,” ucap Oded saat dihubungi, Kamis (28/8/2019), dikutip dari Kompas.

Sebelumnya diberitakan, wacana pemindahan ibu kota Jawa Barat dari Kota Bandung mencuat.

Mencuatnya wacana pemindahan ibu kota Jawa Barat itu disebabkan oleh pernyataan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya mulai mengkaji rencana pemindahan ibu kota Jawa Barat dari Bandung, dalam enam bulan ke depan.

Ada tiga daerah yang sementara ini jadi opsi lokasi baru ibu kota Provinsi Jawa Barat seandainya rencana tersebut terealisasi.

Tiga wilayah itu di antaranya adalah Tegalluar di Bojongsoang, Walini di Cikalongwetan, dan di antara Segitiga Rebana (Cirebon-Kertajati-Patimban).

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, hal tersebut sudah diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jawa Barat yang disahkan bersama DPRD Jabar, Rabu (28/8/2019) malam.

Ridwan Kamil mengatakan, Kota Bandung sudah tak cocok jadi pusat pemerintahan.

Suami dari Atalia Praratya itu berujar, roda pemerintahan jadi tidak produktif karena terpisahnya kantor Pemprov Jawa Barat di berbagai sudut kota kembang.

“Contohnya, kantor pemerintahan menyebar. Kajian akan dilaksanakan dalam enam bulan ke depan,” kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (29/8/2019).

Exit mobile version