Hanya Ajak Ngobrol Buruh Bangunan Bisa Bawa Kabur Puluhan Motor
Bulatin.com – Pria berumur 45 tahun diamankan karena telah mencuri motor puluhan kali. Nekatnya lagi pencurian ini dilakukan seorang diri. Waktu dibawa ke Polsek Cimanggis, SLH (45) hanya tertunduk saja. Hanya Ajak Ngobrol Buruh Bangunan Bisa Bawa Kabur Puluhan Motor
Modus yang dikerjakan adalah dengan menghipnotis korban yang membawa motor. Pelaku telah puluhan kali beraksi dengan berpindah tempat. Seperti di Depok, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Utara.
” Sudah puluhan kali dia beraksi. Ini pelaku nya tunggal. Dia tidak menggunakan senjata atau benda tajam, ” kata Kapolsek Cimanggis Kompol Suyud, Jumat (13/7).
SLH beraksi di Pekapuran sebanyak 2x, Jatijajar sebanyak 1x, di Pal sebanyak 1x, Sukmajaya sebanyak lima kali, BBM sebanyak lima kali, Pancoran Mas sebanyak 3x. Kemudian di Limo sebanyak 3x, Beji sebanyak lima kali dan Sawangan sebanyak 3x. Di Depok saja, pelaku telah menggasak 23 motor.
Di Jakarta Barat sejumlah enam kali, di Jakarta Timur sejumlah lima kali lalu di Jakarta Utara sejumlah lima kali dan di Jakarta Selatan sejumlah 2x.
” Modusnya dia berpura mencari rumah. Lalu terlibat perbincangan dengan pemilik rumah. Lalu diminta mengantar ke rumah bos pelaku , ” tuturnya.
Ketika diantar oleh korban menggunakan motor, pelaku mengajak ngobrol panjang lebar sampai korban lengah. Di saat itu lah pelaku meminta motornya untuk diberikan pada pelaku .
” Waktu itu lah pelaku membawa motor korban. Waktu di ajak mengobrol, korbannya seolah tidak sadar, ” bebernya.
SLH sudah setahun belakan gan menggerakkan modus ini untuk kebutuhan hidup. Sebelumnya pelaku bekerja menjadi buruh bangunan. Motor di jual pada temannya yaitu AL. Kini keduanya mendekam di sel.
” Kami masih dalami lagi masalah ini . Apakah peluang ada peristiwa lainnya atau tidak , ” tuturnya.
SLH mengakui tidak sempat lakukan tindakan kekerasan pada korbannya. Bila korban menolak memberi motor, jadi SLH pun langsung pergi. Diakuinya tidak menggunakan ilmu gaib maupun jimat waktu beraksi.
” Saya hanya ngobrol saja. Kalau dikasih langsung saya bawa. Tidak diberi ya saya pergi. Saya tidak gunakan jimat, ” tuturnya.