Jawa Barat Membuat Kesepakatan Dengan Bukalapak
Bulatin.com – Pemda Propinsi Jawa Barat kembali lakukan langkah terobosan untuk wujudkan propinsi ini menjadi digital province. Langkah ini dikerjakan dengan menggandeng basis online Bukalapak.com.
Kerja sama Pemda Propinsi Jawa Barat dengan Bukalapak ini tertuang dalam Naskah Persetujuan Bersama dengan mengenai Penambahan Service Publik melalui Pemakaian Pasar Daring (Marketplace Online) yang di tandatangani bersama dengan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Presiden sekaligus juga Co. Founder PT Bukalapak.com Muhamad Fajrin Rasyid di acara peresmian kantor Research and Developmet Bukalapak di Jl. Ir. H. Djuanda No. 94, Kota Bandung, Jumat (14/12/18).
Melalui kerja sama ini, Emil, sapaan Ridwan Kamil mengatakan, jika kerja sama dengan Bukalapak jadi implementasi Birokrasi 3.0 atau dimaksud dynamic government. Di mana proses pembangunan dapat dikerjakan melalui kerja sama pada pemerintah dengan pihak lainnya.
Dynamic government ini siapa saja dapat seakan-akan jadi pemerintah. Jadi, (contoh) jika masalah pajak dapat melalui Bukalapak, jadi kita dapat lebih irit, papar Emil.
Kerja sama ini diinginkan dapat memudahkan beberapa masalah warga Jawa Barat dengan pemerintahnya. Tersamasuk terdapatnya service publik pada sebuah portal. Tidak hanya itu, diinginkan dapat tingkatkan efektivitas pekerjaan masyarakat serta percepat proses service publik oleh pemerintah.
Jadi, saat keperluannya buat Jawa Barat, silakan gunakan saya untuk mempopulerkan Bukalapak dan in return Bukalapak mengakhiri beberapa masalah kami, papar Emil.
Beberapa konsentrasi kerja sama yang disetujui diantaranya: penambahan service publik di Jawa Barat, promo kekuatan pariwisata daerah, dan pembinaan UMKM di Jawa Barat melalui pemakaian tehnologi. Diantaranya yaitu service pembayaran pajak kendaraan bermotor atau e-samsat atau di Bukajabar.
Kerja sama dengan Jawa barat ini akan kita lakukan dari beberapa segi. Pada dasarnya ada dua: Pertama, Bukalapak dapat menolong service publik yang lebih baik pada masyarakat biasanya. Ke-2, UMKM di Jawa Barat dapat lebih terbantu dengan tehnologi yang berada di Bukalapak, papar Presiden/Co. Founder PT Bukalapak.com Muhamad Fajrin Rasyid dalam sambutannya.
Fajrin mengakui pihaknya tidak akan menukar skema service yang telah dibuat oleh Pemda Propinsi Jawa Barat. Bukalapak cuma memberi alternatif lain pada publik, sehingga makin memberi keringanan masyarakat.
Diinginkan dapat lebih menolong atau memberi pilihan lainnya buat publik yang ingin lakukan service, tuturnya.
Kantor R&D Bukalapak Ada di Dago
Di kesempatan ini, Bukalapak ikut meluncurkan kantor Research & Development (R & D) di Jalan Dago, Kota Bandung. Gubernur Emil juga menyongsong baik pembukaan kantor pusat riset dan peningkatan Bukalapak ini.
Kedatangan R&D di sini, mengapa saya bahagia? Mewakili mimpi langkah awal, sehingga satu hari orang tidak mesti hadir ke kantor. Saya katakan ke birokrasi saya, jika warga Jawa Barat masih hadir ke kantor mengatur masalah ngga bagus, bagus itu jika ngga hadir tetapi masalah beres, jelas Emil.
Jadi, jika masih ada yang antre ngga bagus. Bagus itu jika kantor kosong tetapi masalah beres. Bukan kosong karena pulang duluan, sambungnya.
Kantor R&D Bukalapak ini ada semenjak bulan lalu. Ada sekitar 200-an karyawan yang kerja di bidang R & D dan tehnologi. Kantor ini diinginkan akan ikut bangun ekosistem start up tech dan product di Bandung.
Kami lihat talenta di Bandung kuat di bidang tehnologi. Kami lihat ada talenta yang tidak senang hadir ke Jakarta, sehingga kami buka kantor ini di Bandung, papar Fajrin menuturkan fakta Bukalapak buka kantor R & D di Bandung.