Site icon BULATIN

Jokowi-Muhaimin Dipandang Cocok Maju Pilpres

Pemilihan Presiden 2019 masih lama. Tapi sejumlah pihak sudah menyanding-nyandingkan beberapa tokoh untuk maju dalam puncak kontestasi politik di tanah air tersebut.

Salah satunya adalah Joko Widodo dan Muhaimin Iskandar. Dua figur itu dipandang sebagai dua tokoh Indonesia yang akan membangkitkan negeri ini sebagai sebuah negara dengan perabadan maju di dunia baik dalam bidang ekonomi, sosial dan politik.

paralax
“Sosok Joko Widodo adalah sosok nasionalis yang berkarakter dan konsisten dalam upaya membangun Indonesia dari pinggiran. Sementara Muhaimin Iskandar atau Cak Imin adalah representasi keberhasilan kepemimpinan kaum muda, disukai oleh semua kalangan dan berhasil menjalankan amanah dengan baik ketika menjadi Menteri Tenaga Kerja,” kata Koordinator Guyub Rukun Nusantara Bengkulu, Nasaruddin Songga, melalui keterangannya, Senin, 4 Desember 2017.

Nasaruddin menunjukkan sejumlah alasannya. Pertama, Jokowi sebagai representasi kaum nasionalis yang merakyat dan Cak Imin dari kalangan Islam kebangsaan merupakan dua spektrum besar politik yang mewakili Kebhinekaan Indonesia yang berisi bermacam suku bangsa, bahasa dan agama.

Kedua, menurutnya, ketegasan kaum nasionalis dalam menentang kolonialisme dan kaum Islam kebangsaan dalam membangun peradaban Indonesia merupakan fakta sejarah yang tak terbantahkan. Hingga saat ini, lanjut dia, dua kekuatan ini pula yang merawat agar semangat cita-cita kemerdekaan tetap terjaga dengan baik.

“Ketiga, Jokowi telah melaksakan banyak program kerakyatan, membangun Indonesia tanpa korupsi dan meletakkan aspirasi dan kehendak rakyat di atas segala-galanya. Cak Imin sendiri sangat konsen memajukan kehidupan nelayan dan petani, serta mampu mengkongkritkan kebutuhan sosial ekonomi warga nahdliyin yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara.”

Jokowi saat ini merupakan Presiden RI. Bila maju lagi pada pilpres 2019, dia menjadi calon presiden pertahana. Sedangkan Muhaimin Iskandar menjabat sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa.

Exit mobile version