oleh

Jokowi Sindir Menteri Kesehatan dan Direktur BPJS Karena Defisit Anggaran

Jokowi Sindir Menteri Kesehatan dan Direktur BPJS Karena Defisit Anggaran

Bulatin.com Presiden Joko Widodo, mengkritik Menteri Kesehatan serta Direktur Utama BPJS Kesehatan, berkaitan defisit biaya yang menyebabkan terhabatnya pembayaran klaim kesehatan ke rumah sakit.

Jokowi bercerita, seputar lebih satu bulan lantas, pemerintah pada akhirnya akan memutuskan untuk meningkatkan suntikan biaya ke BPJS Kesehatan sebesar Rp4,9 triliun. Bahkan juga, itu juga disebut kurang.

“Lha, kok enak sekali, jika kurang meminta. Harusnya ada manajemen sistem yang pasti, hingga kepastian pembayarannya jelas. Ini telah masalah kita tiga tahun waktu lalu,” jelas Jokowi.

Walau demikian, Jokowi minta masalah semacam ini dimaklumi. Sebab, ada beberapa ribu rumah sakit yang diurus oleh BPJS Kesehatan. Karena itu, yang harusnya dibenahi ialah sistemnya.

“Tapi, jika bangun sistem yang benar ini mudah. Tetap saya tekankan, sistem manajemennya. Sebab memang itu,” tuturnya.

Akan tetapi, menurut dia, masalah semacam ini harusnya telah selesai oleh Dirut BPJS serta Menteri Kesehatan. Tak perlu sampai menyertakan Presiden.

Cukup tahun ini, sebab Jokowi ingin yang akan datang kembali masalah tunggakan serta defisit BPJS Kesehatan, dapat dituntaskan di level bawahnya. Ia tidak mau, tiap-tiap tahun Presiden mesti turun menemukan jalan keluarnya.

“Harusnya telah rampunglah di Menkes, di BPJS. Masalah pembayaran sampai Presiden, ya kebangetan. Jika tahun kedepan masih tetap diulang, ya kebangetan,” kata Jokowi.