Kandungan Susu Kental Manis yang Masih Jarang Diketahui
Bulatin.com – Belum lama ini BPOM mengeluarkan Surat Edaran bernomor HK.06.5.51.511.05.18.2000 Tahun 2018 tentang Label dan Iklan pada Produk Susu Kental dan Analognya. Berdasarkan surat edaran BPOM itu, kandungan nutrisi pada kental manis, mengacu pada komposisi bahan yang terdapat di dalamnya, di
Lalu, apakah aman dan sehat dikonsumsi untuk anak? Bagaimana perbandingan komposisi antara susu kental manis dengan susu biasa?
Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS menyatakan bahwa susu kental manis terbuat dari susu segar, kemudian ada kandungan lain seperti susu skim, susu skim powder, gula, lalu ada susu bubuk whey, buttermilk powder, serta palm oil.
Diungkapkannya, susu kental manis adalah produk susu berbentuk cairan kental yang diperoleh dengan menghilangkan sebagian air dari campuran susu dan gula hingga mencapai tingkat kepekatan tertentu. Atau, merupakan hasil rekonstitusi susu bubuk dengan penambahan gula, dengan atau tanpa penambahan bahan lain.
“Gula yang ditambahkan digunakan untuk mencegah kerusakan produk. Produk susu kental manis lantas dipasteurisasi dan dikemas secara kedap (hermetis),” kata Ahmad dikutip dari siaran pers di Jakarta, Jumat 10 Agustus 2018.
Pakar gizi sekaligus Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Universitas Indonesia, Ir. Ahmad Syafiq M.Sc., Ph.D menambahkan, bahwa susu kental manis memiliki kandungan energi yang diperlukan untuk mendukung pemenuhan gizi masyarakat, termasuk anak-anak.
Kandungan lemak dan gula dalam susu kental manis sudah diatur dalam Perka BPOM 21/2016 tentang Kategori Pangan dan Standar Nasional Indonesia Nomor 2971: 2011 tentang susu kental manis. Dalam aturan tersebut disebutkan kombinasi gula dan lemak pada produk ini adalah 51-56 persen dengan kandungan gula 43-48 persen.
Susu kental manis sebagai minuman harus dicampur dengan air, sehingga setelah dilarutkan sesuai saran penyajian, kandungan susu kental manis memiliki kadar lemak susu tidak kurang dari 3,5 gram, total padatan susu bukan lemak tidak kurang dari 7,8 gram, dan kadar protein tidak kurang dari 3 gram.
“Perlu diingat bahwa semua jenis makanan saling melengkapi. Tidak ada makanan atau minuman tunggal yang mampu memenuhi kebutuhan gizi seseorang. Siapa saja boleh mengonsumsi susu kental manis dalam jumlah tidak berlebihan,” ujarnya.
Namun Ahmad memperingatkan, susu kental manis tidak cocok untuk bayi (0–12 bulan) dan bukan untuk menggantikan ASI. Susu kental manis boleh disajikan sebagai minuman.
“Tetapi tentu untuk balita harus disesuaikan penyajiannya dan bukan sebagai asupan tunggal,” ujar Ahmad.