Kasus AIDS Papua Barat Cukup Menyedihkan
Bulatin.com – Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan menyatakan, masalah HIV/AIDS di daerah tersebut cukup sudah memilukan.
“Jumlahnya masyarakat yang terindikasi menderita HIV dan AIDS bertambah dari tahun ke tahun. Ini jadi permasalahan kita bersama dengan, dan mesti menahan supaya keluarga kita tidak ada yang terkena,” tuturnya, di Manokwari, Minggu (2/12).
Ia mengutarakan, data paling baru per Juli 2018 jumlahnya masalah HIV dan AIDS sampai saat ini telah sampai 7.234 orang. Dari data tersebut, 838 salah satunya wafat karena tidak bisa tertolong kembali.
Dari 13 kabupaten/kota di daerah tersebut, Kota Sorong menempati rangking pertama dalam jumlahnya masalah. Disusul Manokwari dan Kabupaten Sorong.
“Kota Sorong 2.366 masalah, dimana 261 salah satunya wafat, Manokwari 1833, wafat 133 orang dan Kabupatan Sorong 1072 dan 299 salah satunya wafat,” tutur Gubernur.
Ia ajak, semua masyarakat dan perangkat sipil negara (ASN) di daerah tersebut berani memeriksakan diri. Perihal ini untuk tahu statusnya supaya bisa dikerjakan penyembuhan sebelum lebih kronis.
“Saya telah tes darah, saya berharap ke depan kontrol dapat dikerjakan di semua kantor OPD,” kata Gubernur.
Ia menyatakan, dari masalah yang saat ini diketemukan Dinas Kesehatan serta instansi swadaya masyarakat (LSM), virus HIV dan AIDS dapat menjamah tiap-tiap kelompok. Grup yang tidak beresiko seperti ibu rumah-tangga dan anak-anak juga dapat menderita masalah ini.
“Nyatanya pengidap HIV dan AID merupakan grup produktif. Ibu rumah-tangga dan anak-anak juga terkena, walau sebenarnya mereka bukan grup beresiko, ini yang membuat kita susah. Mereka terima efek penyebaran dari dosa siapa,” papar Gubernur.
Ia menyarankan beberapa suami mengaplikasikan gaya hidup sehat dan tidak berubah-ubah pasangan. Perihal ini menjadi salah satunya langkah ampuh menahan penyebaran HIV/AIDS di lingkungan keluarga.