oleh

Kemensos Salurkan Santunan Ahli Waris Korban Banjir Sulawesi Selatan

Kemensos Salurkan Santunan Ahli Waris Korban Banjir Sulawesi Selatan

Bulatin.com – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla memberikan instruksi Kementerian Sosial (Kemensos) untuk selekasnya mengalirkan santunan pakar waris korban banjir Sulawesi Selatan (Sulsel).

“(Kehadiran) Pertama saya ingin lihat apakah yang berlangsung. Oleh karena itu program yang selekasnya adalah menolong korban musibah,” kata Wakil presiden selesai pimpin Rapat Pengaturan penanggulangan Musibah Alam Sulsel di Kantor Gubernur Sulsel, Minggu.

Wakil presiden mengatakan, usaha menolong korban mencakup pemberian pertolongan buat warga terdampak musibah dan santunan untuk pakar waris korban wafat. Penyaluran pertolongan dan pencairan santunan korban wafat secepatnya diinginkan bisa kurangi perasaan duka mendalam warga terdampak musibah banjir, angin kencang, dan tanah longsor di Sulsel.

“Oleh karena itu Kemensos akan selekasnya memberi pertolongan dan santunan pakar waris korban wafat,” katanya.

Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita yang ikut mengikuti Wakil presiden dalam kunjungan kerja ini mengatakan untuk santunan pakar waris akan diserahkan dengan setahap oleh Kemensos mengingat proses pendataan masih selalu berjalan.
“Sampai 27 Januari terdaftar 68 korban wafat. Untuk step pertama dialirkan sebesar Rp555 juta untuk pakar waris 37 korban wafat,” tuturnya.

Sesaat itu searah dengan pertolongan dan santunan, Team Relawan Kementerian Sosial RI memberi Service Suport Psikososial (LDP) pada warga terdampak musibah.

“Ada 21 petugas LDP yang kami terjunkan datang dari Team LDP Pusat, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pendamping Program Keluarga Keinginan (PKH) Propinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten/Kota terdampak, serta Pekerja Sosial,” kata Mensos.

Menteri Agus mengatakan Posko Penting LDP ada di Pos Masjid Maggali, Kabupaten Gowa. Sedangkan Posko Induk pengungsian adalah di Kantor BPBD Kabupaten Kepulauan Selayar.

“LDP diselenggarakan terintegrasi dengan service dapur umum lapangan. Perihal ini pun yang kami aplikasikan dalam perlakuan musibah tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah,” tuturnya.

Dengan mengintegrasikan service jadi satu tempat aka mempermudah penjangkauan dan perlakuan yang holistik baik dari bagian perlindungan ataupun pemulihan sosial warga terdampak musibah.

Bentuk pekerjaan LDP mencakup psikoterapi, therapy dengan bermain, therapy spiritual melalui pengajian dan istighosah, hipnoterapi dan psikoedukasi.

“Usaha ini merupakan sisi dari pemulihan dan penguatan warga terdampak musibah,” imbuhnya.

Wakil presiden datang di Pangkalan Hawa TNI AU Hasanuddin Makassar bersama dengan rombongan Wakil presiden sekitar pukul 10.20 WITA menggunakan Pesawat Spesial Kepresidenan Bae RJ-85.

Titik yang dilihat pertama adalah tempat Bendungan Bili-bili, Kabupaten Gowa diteruskan dengan mengungi Jembatan Sungai Jenelata yang berada di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa. Rombongan lalu berjalan ke arah Kantor Gubernur Sulawesi Selatan untuk ikuti Rapat Pengaturan Penanggulangan Banjir Sulsel.

Seperti didapati hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang menempa lokasi Sulawesi Selatan pada 22 Januari lalu.

Terdaftar 53 kecamatan di 12 kabupaten/kota di lokasi Propinsi Sulawesi Selatan yang alami banjir, tanah longsor dan angin kencang Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Barru, Kabupaten Wajo, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Kabupaten Bantaeng, Kota Makassar, Kabupaten Selayar, dan Kabupaten Takalar.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Agunan Sosial Harry Hikmat menuturkan Kementerian Sosial sudah membuat Team Terpadu Perlakuan Korban Musibah Banjir, Longsor dan Angin Kencang Propinsi Sulsel.

“Pekerjaan tim ini adalah lakukan pendampingan dan verifikasi data korban, mengerahkan 502 personil TAGANA Personel Tagana Propinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten/Kota terdampak, serta aktifkan klaster nasional pengungsian dan perlindungan,” terangnya.

Berkaitan usaha perlindungan sosial korban musibah alam, sambungnya, sudah didistribusikan Tenda Serbaguna Keluarga dan Tenda Gulung sekitar 332 unit, pendistribusian peralatan tidur (velbed, kasur, selimut) sekitar 910 unit, pembagian peralatan keluarga dan anak-anak sekitar 1.118 paket, serta pembagian peralatan kebersihan untuk lingkungan pengungsian.

Untuk pemenuhan keperluan makan pun sudah dialirkan sekitar 2.000 paket makanan siap saji dan lauk pauk, 15 ribu mie instant, dan pemberian perlengkapan dapur sekitar 250 paket dan bahan mentah berbentuk lauk pauk yang didistribuskan Tagana untuk dapur umum mandiri masyarakat.

“Tidak hanya dapur umum mandiri ada juga service dapur umum saat ini ada 8 titik dengan masingmasing produksi 3.000 nasi bungkus/hari. Hingga keseluruhan 8 titik dapur umum yang menghasilkan keseluruhan 24.000 bungkus/hari,” terangnya.

Sekitar 8 dapur umum ada di Kota Makasar yaitu Pacerakang dan Tamalanrea Permai (BTP) Katimbang, 2 titik di Kabupaten Gowa yaitu Posko Tagana Kab. Gowa dan Pos Kodim, satu titik di Kabupaten Takalar, satu titik di Kabupaten Jeneponto, 2 titik di Kabupaten Maros ada di Masjid Almarkas dan Masjid Agung.