oleh

Kenaikian Suku Bunga Bisa Turunkan Harga Rupiah

Kenaikian Suku Bunga Bisa Turunkan Harga Rupiah

Bulatin.com Berdasar pada kurs rujukan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, nilai ganti rupiah ada di level Rp14.747 per dolar AS, pada Senin 12 November 2018. Tempat rupiah itu melemah 115 point atau 0,78 persen dari level Rp14.632 pada penutupan perdagangan Jumat, 9 November 2018.

Pengamat pasar modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia atau AAEI, Reza Priyambada menjelaskan, masih tetap terdapatnya imbas dari pengakuan The Fed dengan peluang untuk kembali meningkatkan tingkat suku bunganya, membuat gerakan dolar AS kembali kuat. Kondisi ini pula diikuti dengan meningkatnya tindakan beli pada surat utang pemerintah AS.

Di lain sisi, penambahan keinginan akan dolar AS juga ikut didorong oleh tindakan terlepas euro serta pound sterling oleh aktor pasar. Keadaan itu bersamaan belumlah terdapatnya kepastian pada persetujuan Brexit serta masih tetap terdapatnya reaksi negatif aktor pasar pada launching perkembangan Tiongkok awal mulanya yang tunjukkan perlambatan.

“Bahkan juga masih tetap terdapatnya beberapa sentimen positif dari dalam negeri ikut sedikit berimbas pada rupiah,” kata Reza dalam pesan tertulisnya, Selasa 13 November 2018.

Walau sebenarnya, beberapa sentimen positif itu contohnya ialah penilaian BI pada defisit neraca transaksi berjalan yang masih tetap aman, walau pada pada kuartal III-2018 terdaftar 3,37 persen di atas kuartal II-2018 sebesar 3,02 persen dari produk domestik bruto (PDB). Lantas, ada pula gagasan pemerintah untuk keluarkan beberapa bidang dari rincian negatif investasi, untuk menarik investasi masuk ke Indonesia.

Reza memprediksi rupiah akan berjalan di rata-rata Rp14.840-14.785 per dolar AS pada perdagangan ini hari. Masih tetap meningkatnya keinginan akan dolar AS membuat pergerakannya condong kuat, hingga bisa menghambat kekuatan rupiah untuk kembali positif.

“Diprediksikan pelemahan masih tetap dimungkinkan terjadi pada rupiah. Akan tetapi, diharapkan pelemahan itu bisa lebih hanya terbatas. Masih menyimak serta waspada beberapa sentimen yang bisa membuat rupiah kembali melemah,” katanya.