Site icon BULATIN

Kesaksian Milik Novanto Dianggap Janggal

Kesaksian Milik Novanto Dianggap Janggal

Kesaksian Milik Novanto Dianggap Janggal

Bulatin.com – Terdakwa masalah korupsi e-KTP Setya Novanto mengatakan nama Puan Maharani serta Pramono Anung sudah terima USD 500 ribu. Sayangnya kesaksian itu dinilai janggal karena hanya berdasar pada info orang yang lain.
Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (22/3) lantas, Novanto mengatakan nama Puan Maharani serta Pramono Anung terima aliran uang korupsi e-KTP. Semasing dijelaskan dia terima 500 ribu dolar AS dari project e-KTP.
” Kembali sekali lagi ke persidangan Setnov, hakim tipikor kan menampik hasrat juicetice collaborator. Senantiasa yang dimainkan Novanto itu meminjam kata Made Oka Masagung, Andi Naragong. Dia menyebutkan menurut Andi dia terima, menurut inilah ngasih, ” kata pengamat komunikasi politik dari Kampus Indonesia Ari Junaidi pada wartawan, Sabtu (24/3).
Persidangan Setnov disebut mengacu pada persidangan terlebih dulu di hari Rabu (14/3). Waktu itu Novanto ajukan pertanyaan pada saksi Made Oka Masagung tentang serah terima uang untuk dua anggota DPR yang begitu penting waktu itu. Made Oka dalam kesaksiannya tidak sempat memberi uang seperti pertanyaan Novanto.
Ari menyinggung pernyataan Novanto sebelumnya, kalau dianya sekalipun tidak bermain maupun terima uang dari project e-KTP. Termasuk juga pernyataan akan tidak mengintervensi aparat dalam sistem penegakan hukum bila dianya dijerat masalah itu.
” Jadi janggal, yang disampaikan Novanto senantiasa menarik orang yang lain, ” kata dia.
Menurut dia, Novanto sesungguhnya lebih pada sikap terdakwa biasanya. Kalau dia tidak ingin masuk ke jeruji besi sendirian, karenanya Novanto bernyanyi. Sedikit banyak, masalah yang menerpa Novanto ini serupa dengan masalah yang menerpa bekas Bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin.
” Bedanya, Nazar kan memberi uang, jadi tahu. Bila Novanto ini lain, dia meminjam mulutnya orang yang lain. Jadi sulit diakui juga, ” terang Ari.
Di bagian lain, dia menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo. Dimana Presiden menyebutkan bila memanglah ada bukti silahkan diolah untuk menunjukkan pernyataan Novanto itu benar atau tidak. Terlebih, Pramono Anung telah menyebutkan siap di panggil KPK setiap saat.
” Saya lihat Novanto seakan-akan terasa sendirian, walau sebenarnya menurutnya ada pihak-pihak lain yang nikmati. Jadi untuk menunjukkan mana yang benar KPK butuh menelusuri selanjutnya, ” tandas Ari.
Exit mobile version