Site icon BULATIN

Kimchi Korsel Alami Defisit Karena Impor Cina

Kimchi Korsel Alami Defisit Karena Impor Cina

Kimchi Korsel Alami Defisit Karena Impor Cina

Bulatin.com – Perdagangan kimchi di Korea Selatan alami defisit teratas pada tahun lalu karena serangan impor dari China yang tawarkan harga lebih murah.
Kimchi adalah sajian sawi putih yang difermentasi dengan rasa pedas sebagai simbol masakan Korea serta selalu disajikan dengan tiap-tiap makanan.
Ditulis dari AFP, Rabu (17/1/2018), pasar kimchi di Korea Selatan sudah dibanjiri product asal China dalam beberapa tahun terakhir. Mereka mengatakan momen ini jadi ” defisit kimchi “.
Korea Selatan sudah mengimpor lebih dari 275. 000 ton kimchi pada 2017, tapi 99 prosentasenya datang dari China. Badan kepabeanan melaporkan cuma 24. 000 ton kimchi asal Korea Selatan yang diekspor.
Defisit itu menjangkau nilai 47, 3 juta dolar Amerika Serikat atau Rp 630, 6 miliar. Angka itu naik 11 persen dengan tahunan serta yang terbesar mulai sejak 2000.
Harga jadi faktor utama dalam perdagangan, dengan biaya impor cuma 0, 5 dolar AS atau Rp 6. 500 per kg pada 2016. Sesaat, export kimchi dengan tujuan utama Jepang rata-rata mempunyai biaya 3, 36 dolar As atau Rp 44. 000 per kilogram.
Menurut data dari Institut Kimchi Korea Selatan sejumlah 89, 9 persen kimchi yang dibeli oleh restoran Korea Selatan selama 2016 diimpor dari china.
Instansi urusan budaya di PBB, UNESCO, memasukkan kimchi Korea Selatan jadi warisan budaya pada 2013.
” Kimchi adalah bagian penting dari hidangan Korea yang melampaui perbedaan kelas serta regional, ” catat UNESCO.
Cara serta ramuan khusus yang berbeda dianggap jadi warisan keluarga yang penting. Biasanya resep itu di turunkan dari ibu mertua kepada menantu perempuannya yang baru menikah.
Exit mobile version