oleh

Korban Keracunan Makanan Di Jawa Timur Terus Bertambah

Korban Keracunan Makanan Di Jawa Timur Terus Bertambah

Bulatin.com – Korban meninggal dunia karena keracunan massal di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur yang berlangsung pada 12 Mei 2018, bertambah menjadi 310. Sesaat korban meninggal yang sebelumnya satu orang menjadi dua orang.

Korban keracunan kedua yang meninggal dunia bernama Marsun (40), warga Dusun Betes Barat, Desa Ponjanan Timur, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, Senin (21/5).

Sebelumnya, satu korban meninggal dunia bernama Muati (55), asal Dusun Sokon, dari desa dan kecamatan yang sama.

” Hingga saat ini belumlah ada langkah penanganan dari instansi terkait, baik dari Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan atau pun dari Polres Pamekasan meski korban meninggal dunia telah mencapai dua orang, ” kata keluarga korban Agus Salim, di Pamekasan. Dikutip dari Antara.

Kedua korban keracunan massal ini meninggal dunia di RSUD Dr Slamet Martodirjo Pamekasan, dan tergolong paling parah diantara ratusan orang yang mengalami keracunan massal saat itu.

Masalah keracunan massal di Pamekasan itu terjadi pada sebuah acara imtihan di Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Nurul Jadid, Desa Ponjanan Timur, Kecamatan Batumarmar, Sabtu (12/5).

Tercatat sebanyak 318 orang mengalami keracunan massal saat itu, setelah makan nasi bungkus yang diberikan panitia pada acara imtihan tersebut .

Kasus keracunan massal ini membuat Dinas Kesehatan Pamekasan, menetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Penetapan status KLB itu dilakukan karena masalah tersebut memerlukan perlakuan khusus dengan jumlah korban yang tidak sedikit, yaitu mencapai 318 orang.

Warga sebagai korban keracunan massal akibat makanan nasi bungkus yang diberikan panitia kepada para undangan itu, dari berbagai kelompok usia, yakni balita, remaja, pemuda, dan orang tua.

Awalnya, jumlah korban keracunan hanya sebanyak 150 orang, akan tetapi hingga Minggu (13/5) malam sekitar pukul 23. 00 WIB, korban keracunan sudah terdaftar mencapai 318 orang.

Sebanyak 250 orang dirawat di RSUD Waru, Pamekasan, sedangkan sisanya di tiga puskesmas berbeda di wilayah utara Pamekasan, yakni Waru, Pasean, dan Puskesmas Batumarmar, Pamekasan.

Beberapa pasien terpaksa banyak yang dirawat di lorong-lorong rumah sakit, karena daya tampung tidak mencukupi. Sedangkan, pasien yang tergolong parah dirujuk ke RSUD Dr Slamet Martodirjo, Pamekasan, termasuk pasien yang meninggal dunia, Jumat (18/5) pagi, yaitu Muati.

Kepala Dinkes Pamekasan Ismail Bey menyebutkan, pihaknya belum juga melakukan tindakan apa pun karena masih menunggu hasil uji lab dari Surabaya.