Site icon BULATIN

Langkah Jurgen Klopp Beli 2 Bek Saat Deadline Day Dikritik Oleh Adrian Durham

Jurnalis Inggris, Adrian Durham, memberi kritik tajam pada Jurgen Klopp. Manajer Liverpool itu dinilai arogan karena baru membeli bek tengah pada deadline day.

Liverpool punya banyak masalah di lini belakang sejak awal musim. Virgil van Dijk dan Joe Gomez cedera untuk waktu yang lama. Lalu, Joel Matip berulang kali juga mengalami cedera.

Jurgen Klopp tak lagi punya Dejan Lovren karena sudah dijual. Sebagai solusi, dia mencoba beberapa pemain muda. Selain itu, Fabinho dan Jordan Henderson pun dimainkan sebagai bek tengah.

Kehilangan Van Dijk dan Gomez harusnya membuat Liverpool punya cukup alasan untuk membeli bek tengah baru. Namun, Klopp sejak awal bersikeras bahwa mereka tidak butuh bek tengah pada bursa transfer Januari 2021.

Klopp baru meminta bek tengah baru saat Joel Matip cedera parah dan Liverpool hanya punya tiga hari tersisa di bursa transfer. The Reds akhirnya membeli Ozan Kabak dan Ben Davies.

“Kadang [Klopp] terlalu lebay. Jadi saya pikir mereka arogan karena tidak membeli bek tengah baru lebih awal. Klopp sombong karena membeli bek tengah yang bermain rutin tapi tidak diberi kesempatan bermain,” ucap Durham pada talkSPORT.

“Apa guna mereka? Konyol,” tegas Durham.

Liverpool kini punya stok yang melimpah di posisi bek tengah. Durham ingin Klopp tidak lagi memainkan Jordan Henderson sebagai bek tengah. Sebab, Klopp butuh Henderson untuk menjadi pilar di lini tengah.

“Klopp menjadi arogan karena dia berpikir ‘Saya akan meninggalkan mereka [Kabak dan Davies] di bangku cadangan karena saya punya Henderson yang bisa bermain di empat bek’,” kata Durham.

“Tidak, kembalikan Henderson pada posisinya di lini tengah, Anda butuh pemain pilar di situ. Tulang punggung tim hilang sejak Virgil van Dijk dan Fabinho absen. Lalu Henderson keluar dari lini tengah,” ulas Durham.

Exit mobile version