oleh

Lemahnya Pengawsan Kemenag Terhadap Penipuan Kedok Travel

Lemahnya Pengawsan Kemenag Terhadap Penipuan Kedok Travel

Bulatin.com – Masalah penipuan yang dijalani PT First Anugerah Karya Wisata dengan kata lain First Travel bak gunung es. Bagaimana tidak, selesai praktik culas pihak pengelola First Travel terkuak, satu per satu penipuan dengan modus sama turut terbongkar.
Beberapa jemaah yang telah menyetorkan duitnya tetapi tidak kunjung diberangkatkan mulai bertemura. PT Utsmaniyah Hannien Tour di Solo, Abu Tours di Sulawesi Selatan dan PT Solusi Balad Lumampah (SBL) yang menetap di Bekasi lakukan praktik sama First Travel.
Calon jemaah ditipu mentah-mentah oleh agen travel abal-abal itu. Jatuh telah yang diimpikan memijakkan kaki di Tanah Suci.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Kekal menyatakan menjamurnya oknum culas yang meraup untung dari kantong jemaah adalah bukti lemahnya pengawasan Kementerian Agama (Kemenag).
” Ini (pengawasan) yang tidak berfungsi dari Kementerian Agama (Kemenag), ” tutur Tulus waktu berbincang dengan merdeka. com, Selasa (13/2) malam.
Ia menegaskan, Kemenag tidak mengawasi beberapa biro jasa haji serta umrah yang sudah mereka beri izin. ” Jadi Kementerian Agama beri izin, tapi pengawasannya apa, bagaimana. Biro jasanya bermasalah, tapi yang lebih bermasalah itu ya Kementerian Agama, ” keluhnya.
Kementerian Agama juga disuruh YLKI segera membuat kebijakan yang lebih tegas untuk hadapi masalah penipuan begini. ” Contoh biro yang sekali lagi bermasalah mesti dikerjakan moratorium. Jangan dulu diperbolehkan rekrut jemaah. Kerjakan dulu urusan mereka dengan jemaah yang sudah menyetorkan uang, ” pintanya.
Karena, lanjutnya, bila diliat dari hukum perdata, jemaah yang telah membayar bahkan juga sampai lunas mesti segera diberangkatkan. ” Jadi izin biro-nya dicabut, yang belum juga diberangkatkan ya diberangkatkan. Kementerian Agama mesti dapat mendesak itu, ” katanya.
Tulus memberikan, mayoritas pengelola biro umrah culas memakai uang jemaah untuk kepentingan pribadi. Persis seperti masalah First Travel. ” Ada yang buat beli SPBU, ” ucapnya.
Walau sekian, Tulus juga meminta agar para calon jemaah lebih cermat pilih biro perjalanan umrah serta haji. Janganlah segera tergiur dengan harga miring yang di tawarkan.
” Karena wajarnya biaya umrah itu sekitar Rp 23 hingga Rp 25 juta, ” katanya.
Diluar itu, calon jemaah juga disuruh meneliti rekam jejak si agen perjalanan. ” Cek perizinannya apakah biro umrah itu masuk asosiasi umrah atau tidak. Atau apakah banyak aduan-aduan dari customer lain, ” tutupnya.