Site icon BULATIN

Lembaga Survei IDM Menampik Berita Didanai Sudrajat dan Ahmad Syaikhu

Lembaga Survei IDM Menampik Berita Didanai Sudrajat dan Ahmad Syaikhu

Lembaga Survei IDM Menampik Berita Didanai Sudrajat dan Ahmad Syaikhu

Bulatin.com – Instansi survei Indonesia Development Monitoring (IDM) menyanggah sudah berafiliasi dengan pasangan calon gubernur – wagub dari Gerindra serta PKS Mayjend (purn) Sudrajat – Ahmad Syaikhu dengan kata lain Asik dalam pemenangan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018.

Bantahan itu bersamaan dengan hasil survei tingkat elektabilitas empat pasangan calon gubernur – wagub di Pilgub Jawa barat IDM yang menonjolkan pasangan Sudrajat – Syaikhu dengan nilai teratas dengan selisih jauh yang berlainan dengan instansi survei yang lain.

Di instansi survei lain, seperti Indo Acuan mengatakan tingkat elektabilitas pasangan Sudrajat – Syaikhu cuma ada di angka 5, 4 %. Sedangkan survei LSI Denny JA melaunching elektabilitas Sudrajat – Syaikhu cuma 8, 2 %.

Sementara hasil IDM tunjukkan elektabilitas Sudrajat – Syaikhu di tiga daerah yakni Pantura 33, 1 %, Periangan 35, 9 % serta Pamayon menjangkau 34, 9 %.

” Kita tidak berafiliasi politik manapun. Kami murni instansi survei yang dibangun oleh berlatar belakang aktivis, serikat buruh. Jadi kami benar – benar berdiri sendiri, ” tutur Direktur Eksekutif IDM Bin Firman Tresnadi di Bandung Jawa Barat, Jumat 27 April 2018.

Firman menilainya, hasil survei IDM mengundang pro-kontra karna berlainan jauh dengan instansi lain, jadi hal lumrah karna memiliki alur khusus wawancara pada responden masalah pasangan calon walau memakai metodologi yang sama.

Menurut dia, pendalaman wawancara pada responden saat pilih satu diantara calon jadi penguat tim survei. IDM menggerakkan survei di 18 Kabupaten serta sembilan kota di Jawa Barat. Dari jumlah DPT 31, 7 Juta, sejumlah 2, 178 orang diambil jadi responden dengan metodologi Multistage Random Sample dengan margin of error lebih kurang 2, 1 % serta memiliki tingkat keyakinan 95 %.

” Sebenarnya lebih pada pendalaman satu pertanyaan pada responden. Kami senantiasa menguber argumen paling utama mengapa (responden) pilih si A, mengapa si B. Selalu memohon mereka untuk menerangkan apa sebagai landasan (pilih calon). Kami dalam pertanyaannya juga bukanlah mengarahkan, ” terangnya.

Exit mobile version