Mahfud Hadir Dalam Reuni 212 Bukan Ukuran Keimanan
Bulatin.com – Pada kali ini team Bulatin akan membahas Mahfud Hadir Dalam Reuni 212 Bukan Ukuran Keimanan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud hadir dalam ajang reuni 212 bukan kadar keimanan umat Islam. Menurut, agenda tersebut tak beda dengan gelaran demokrasi lain.
“Hadir ke Reuni 212 bukan ukuran keimanan. Saya yakin banyak yang tidak hadir di sana (reuni) imannya lebih kuat dan lebih paham urusan agama dari pada umumnya yang hadir sebaliknya banyak juga yang hadir di sana imanya tak lebih kuat. Jadi tak bisa digebyah-uyah [dipikul rata] sesederhana itu. 212 bukan soal iman,”
Hal ini dikatakannya menanggapi pertanyaan warganet soal pendapatnya tentang reuni 212 itu dan ketidakhadirannya di ajang tersebut..
Mahfud kemudian menjawab reuni 212 itu lebih merupakan aksi bernuansa politik, bukan aksi keagamaan. Namun, ia menyebut aksi itu sah, serta mempersilakan jika ada aksi tandingan.
“Saya tidak pernah diundang. Mungkin mereka [alumni 212] tahu, itu bukan habitat saya. Mereka itu kan teman-teman saya juga, jadi mereka tahu bahwa saya bukan alumni 212. Mestinya kalau reuni, yang datang ya alumninya. Kalau bukan alumni ikutan datang, bisa dituding sebagai penyusup,” imbuhnya, yang juga merupakan Anggota Dewan Pengarah Badan Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP) itu.
Bagi Mahfud, reuni 212 itu bukan soal keimanan, kelompok keagamaan tertentu, ataupun dukungan kepada calon presiden tertentu.
“Intinya, bukan soal NU atau bukan. Juga bukan soal cenderung mendukung siapa. Sejak dulu saya memang agak malas berjubel dengan massa yang besar. Saya lebih suka berkumpul di forum terbatas seperti seminar atau kuliah,” lanjutnya.
“Mau hadir atau tidak, tak usah dikaitkan dengan iman. Mau hadir ya saja, boleh. Mau tak hadir juga boleh. Ini soal demokrasi, tak boleh ada yang memaksa atau melarang,” tutup dia.