oleh

Mobil Dengan Bahan Bakar Fosil Mulai Tergeser

Mobil Dengan Bahan Bakar Fosil Mulai Tergeser

Bulatin.com – Era otomotif dengan tenaga listrik selalu berkembang di seluruh dunia. Itu diperlihatkan melalui penjualan yang selalu makin bertambah tiap-tiap tahunnya.

Sekarang ini, mobil konvensional yang konsumsi bahan bakar fosil masih tetap menguasai. Walau demikian, bukan mustahil posisinya akan tergusur oleh kendaraan bertenaga listrik di waktu yang akan datang.

Indonesia adalah salah satunya pasar otomotif yang seksi. Tidak heran bila kampanye tentang kendaraan bertenaga listrik sering dijalani beberapa pelaku industri otomotif.

Kampanye paling baru dapat disaksikan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 yang berjalan 2-12 Agustus 2018 di ICE, BSD City, Tangerang, Banten. Meskipun ada banyak mobil baru dengan teknologi konvensional di luncurkan, beberapa mobil bertenaga listrik ikut unjuk gigi.

Selain berjualan, pameran bertaraf internasional itu jadikan panggung oleh agen pemegang merk (APM) untuk mengenalkan teknologi mereka, melalui kendaraan dengan teknologi hybrid, plug-in hybrid, hidrogen, atau pure electric.

Ya, kendaraan listrik memang dijagokan untuk menukar mobil memiliki bahan bakar fosil yang mulai usang. Mobil listrik dipandang lebih irit biaya operasional serta rendah emisi di banding mobil konvensional.

Bukan hanya itu, mobil listrik diinginkan kurangi mengkonsumsi Bahan Bakar Minyak yang ketersediaannya makin menyusut. Tentu saja makin ssdikit memakai BBM bermakna mendesak pencemaran hawa karena emisi gas buang.

Pemerintah sendiri ikut menggerakkan peralihan dari mobil konvensional ke yang bertenaga listrik. Pemerintah membidik penjualan mobil tambah energi listrik sampai 20 % dari keseluruhan nasional pada 2025

Selain itu, penjualan kendaraan listrik dari tahun ke tahun selalu bertambah. Dengan keseluruhan, penjualan mobil listrik di semua dunia sampai 3 juta unit per tahun .

Cina jadi Negara dengan perkembangan mobil listrik serta hybrid paling cepat didunia. Tahun lantas penjualan kendaraan listrik di Negeri Tiongkok lebih dari 700 ribu atau lebih dari 1/2 penjualan mobil di Indonesia setiap tahun nya.