Mobil Oplet Si Doel Anak Sekolahan Dihargai 400 Juta
Bulatin.com – Anak-anak generasi 90-an mungkin saja familiar dengan sinetron Si Doel Anak Sekolahan, satu sinetron yang sempat tampil di monitor kaca serta jadi satu diantara tontonan favorit orang-orang saat itu. Dalam narasi Si Doel, diceritakan mengenai narasi kehidupan keluarga sederhana dari seseorang penarik oplet.
Model mobil yang dipakai jadi oplet dalam sinetron Si Doel di ketahui yaitu Morris Minor 100 Traveler. Mobil buatan Inggris ini dulunya memanglah sempat dipakai jadi angkutan umum model oplet di Jakarta. Sekarang ini sangatlah susah menjumpai Morris Minor yang masih tetap mengedar.
Satu diantara Morris Minor yang masih tetap tersisa di Jakarta yaitu punya Salim, salah seseorang anggota komunitas Perhimpunan Pengagum Mobil Kuno Indonesia (PPMKI). Didapati waktu PPMKI mengadakan acara di Bogor pada Minggu (21/1/2018), Salim bercerita asal awalnya mempunyai mobil bermesin 1. 000cc yang di produksi tahun 1957 itu.
Menurut Salim, dirinya dulunya adalah satu diantara penarik oplet yang pernah mencicipi masa Morrris Minor. Waktu dikerjakannya peremajaan oplet jadi mikrolet pada tahun 1980, Salim juga beli oplet yang digunakannya itu dari sang juragan.
” Saya pernah narik oplet dahulu saat ongkosnya masih tetap Rp 30 perak. Tahun 1980 oplet diremajakan jadi mikrolet, pela
Keadaan Morris Minor punya Salim tampak begitu mulus. Sebab mulai sejak 1980 hingga sekarang ini, Salim masih tetap teratur merawat mobil kepunyaannya itu. Warna biru yang disebut warna operasional oplet selalu dipertahankan.
Salim menyebutkan Morris Minor kepunyaannya sempat dipinjam untuk syuting film Si Doel Anak Sekolahan versi layar-lebar. Menurut info, film ini tetap dalam sistem produksi serta nanti juga akan tampil di bioskop.
Hingga selama ini, Salim mengatakan telah banyak yang tertarik menginginkan beli Morris Minor-nya itu. Tetapi Salim mengakui belum juga temukan harga penawaran yang pas. Salim menyebutkan akan tidak melepas mobil tersebut di bawah harga Rp 500 juta.
” Yang nawar RP 300-400 juta telah ada, hanya saya belum juga mau. Maunya Rp 500 juta, ” tutur Salim.