MUI Sulteng Tolak Acara Kontes Waria
Bulatin.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Tengah berharap, tak ada aktivitas yang berbau Lesbian, Gay, Bisexual serta Transgender (LGBT) di Palu yang dikerjakan oleh pihak manapun. Ketua MUI Sulteng, Habib Ali Al-Djufrie menyebutkan, aktivitas yang berbau LGBT sekalipun tidak bermanfaat untuk generasi muda di daerah itu.
” Kita tidak ingin beberapa aktivitas seperti itu diadakan sekali lagi di Kota Palu meskipun LGBT itu ada. Kita bukanlah memusuhi, ” tuturnya selesai berikan sambutan pada Musyawarah Daerah (Musda) ke VIII MUI Sulteng di Asrama Haji Transit Palu, Jumat malam. Sabtu (10/2).
Hal tersebut dikemukakannya berkaitan ada rencana pemilihan Miss Indonesia Queen 2018 atau miss waria yang diadakan New Roy Entertainment di Kota Palu.
Aktivitas rencananya dikerjakan pada 25 Februari di Hotel Santika Palu. Tetapi gagasan itu memperoleh penolakan keras dari warga, organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan serta mahasiswa karna dipandang cuma juga akan mengakibatkan kerusakan moral anak-anak muda Kota Palu. Menurut Habib Ali, aktivitas itu hanya akan merusak moral anak-anak muda Kota Palu.
” Mungkin kegiatan itu adalah misi untuk menghancurkan akhlak, ” tuturnya.
Olehnya MUI Sulteng, lanjut Habib Ali, selalu berkomunikasi dengan Pemerintah Kota Palu ataupun Pemerintah Sulteng agar tidak membiarkan beberapa kegiatan semacam kembali diadakan di kabupaten ataupun kota di Sulawesi Tengah.
Diluar itu ia memohon supaya kegiatan ke-LGBT-an tidak dijadikan komoditas politik oleh partai politik manapun cuma untuk suksesi Penentuan Kepala Daerah (Pilkada) serta pemilihan wakil rakyat di tingkatan daerah ataupun pusat, mengingat tahun 2018 serta 2019 adalah tahun politik.
Sebelumnya warga Kota Palu sempat dibuat geram oleh gagasan pemilihan Miss Indonesia Queen 2018 atau miss waria yang diadakan New Roy Entertainment di Kota Palu. Tetapi aktivitas itu pada akhirnya batal setelah mendapat penolakan dari berbagai pihak.