oleh

Nilai Tukar Petani Menurun Lantaran Harga yang Turun Drastis

Nilai Tukar Petani Menurun Lantaran Harga yang Turun Drastis

Bulatin.com – Badan Pusat Statistik memberikan laporan, Nilai Ganti Petani atau NTP pada Februari 2019, alami penurunan sebesar 0,37 %, bila dibanding dengan tempat Januari 2019. NTP pada Februari 2019, terdaftar sebesar 102,94, sedangkan di Januari sebesar 103,33.

NTP tersebut ialah perbandingan indeks harga yang di terima petani (IT) pada indeks harga yang dibayar petani (IB).

NTP jadi salah satunya tanda, untuk lihat tingkat potensi/daya beli petani di perdesaan, pun untuk tunjukkan daya ganti dari produk pertanian dengan barang serta layanan yang dikonsumsi ataupun untuk biaya produksi.

Deputi Bagian Statistik Distribusi serta Layanan Tubuh Pusat Statistik, Yunita Rusanti menuturkan, turunnya NTP pada periode itu sebab turunnya NTP di subsektor tanaman pangan serta holtikultura yang semasing turun 0,80 % serta 1,47 %.

Selain itu, subsektor yang lain, seperti NTP tanaman perkebunan rakyat, peternakan, perikanan alami kenaikan. Perkebunan rakyat naik 0,71 %, peternakan naik 0,05 %, serta perikanan naik 0,26 %.

Berkaitan tanaman panganan yang alami penurunan 0,8 %, dikatakannya, lebih karena disebabkan IB serta IT di tanaman pangan bidang gabah serta jagung alami penurunan. IB alami penurunan akan tetapi penurunan IT semakin besar berlangsung.

“Untuk yang holtikultura minus 1,47. IT yang alami penurunan pada lain bawang merah, cabai merah, jeruk pada harga produsennya alami penurunan. Pada harga konsumen turun juga cabai merah, bawang merah,” jelas ia, waktu pertemuan wartawan di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Jumat 1 Maret 2019.

Mengenai untuk tanaman perkebunan rakyat, dikatakannya, alami kenaikan NTP, karena IT-nya alami kenaikan untuk tanaman bidang kelapa sawit, kemiri, serta aren.

Sedang NTP peternakan naik kecil 0,05 % lebih, sebab penurunan di IT lebih kecil dibanding dengan penurunan di IB. IT yang turun, yaitu telur ayam serta daging ayam turun.

“Untuk perikanan yang tangkap ataupun budidaya alami penambahan masing 0,15 serta 0,34 %, sebab beberapa jenis ikan alami kenaikan harga di IT-nya, harga produsen,” tutur ia.