oleh

Orangtua Murid Kembali Lakukan Pemukulan Terhadap Guru

Orangtua Murid Kembali Lakukan Pemukulan Terhadap Guru

Bulatin.com – Lastini (50), guru di SDN 31 Meliau, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, alami luka sesudah dianiaya orang-tua murid, Kamis (1/3) sekitaran pukul 15. 45 WIB. Kapolsek Meliau Iptu MR Pardosi menyebutkan, aksi yang dikerjakan tersangka Sk, yang disebut karyawan PTPN 13 pada korban, berlangsung waktu korban memberi pelajaran ekstrakurikuler di halaman sekolah.
” Sk (40) adalah warga Dusun Kedondong, Desa Sungai Mayam, Kecamatan Meliau, ” , Sabtu (3/3).
Disangka karena tidak terima anaknya ditegur, tersangka Sk segera mendatangi korban dengan emosi yang tidak teratasi. Tanpa ada banyak komentar, tersangka segera menarik kerah pakaian serta melayangkan ‘bogem mentah’ ke sisi hidung sang guru yang segera sempoyongan serta hidungnya bersimbah darah. Selesai menganiaya korban tersangka segera pergi.
Merasakan peristiwa itu, warga serta beberapa guru segera melarikan korban ke Tempat tinggal Sakit Kebun PTPN XIII Gunung Meliau, manfaat untuk dikerjakan kontrol kesehatan serta penyembuhan karena alami luka dibagian hidung.
” Korban pernah dirawat dirumah sakit PTPN XIII Gunung Meliau. Kan, luka dibagian hidung cukup serius serta mengakibatkan darah banyak keluar dari luka itu. Jadi butuh perlakuan medis, ” tutur Pardosi.
Korban lalu buat laporan ke Mapolsek Meliau. Atas sangkaan tindak penganiayaan itu, petugas Polsek Meliau segera menindaklanjuti dengan mengamankan tersangka Sk, pada Jumat (2/3) serta segera digelandang ke Mapolsek Meliau.
” Atas dugaan penganiayaan itu, tersangka kita amankan. Manfaat kebutuhan penyidikan serta akan di check untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya yang sudah lakukan tindak pidana, ” tegasnya.
Diterangkan Pardosi, tindakan brutal tersangka Sk, dipicu karena terlalu berlebih dalam menyikapi pengaduan anaknya yang ditegur oleh sang guru.
” Tersangka ini tidak dapat mengendalikan emosinya, saat dengarkan pengaduan anaknya. Semestinya, jadi orangtua dia dengan kepala dingin bila memperoleh laporan anak. Sebab, kan belum juga tahu benar atau salah laporannya itu, ” tuturnya.