Site icon BULATIN

Otoritas Mengakui Banyak Kapal di Danau Toba Tak Memiliki SOP

Otoritas Mengakui Banyak Kapal di Danau Toba Tak Memiliki SOP

Otoritas Mengakui Banyak Kapal di Danau Toba Tak Memiliki SOP

Bulatin.com – Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba menilainya, transportasi penyeberangan di Danau Toba, rata-rata dikerjakan tak sesuai sama strandar operasional prosedur atau SOP. Hingga, tak mempunyai data penumpang atau manifes.

Hal semacam itu disibakkan Direktur Keuangan, Umum, serta Publikasi Umum Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba, John M. Situngkir, menanggapi insiden tenggelamnya Kapal Motor Cahaya Bangun di Danau Toba, Senin tempo hari, 18 Juni 2018.

” Semestinya, naik kapal terlebih dulu beli ticket dengan dibarengi asuransi. Jadinya, manifesnya ada. Bila Ferry di Danau Toba, telah mempunyai ticket serta melakukan pelayaran sesuai sama standard pelayaran, ” ucap John.

John menyampaikan bahwa sampai kini, untuk kapal motor punya usaha perseorangan jauh dari standard pelayaran. Karenanya, pihaknya bakal lakukan sosialisasi untuk mengaplikasikan standard pelayaran di Perairan Danau Toba.

” Kapal-kapal punya orang-orang, yang kapal kayu ini (tidak cocok SOP). Saya naik kapal ini, lalu berlayar. Waktu berlayar ini, baru ditarik biayanya serta diberi karcisnya (ticket). Semestinya, saat sebelum pergi telah didata penumpang lewat ticket, ” terang John.

Insiden itu, dia menyatakan, jadi pelajaran seluruhnya pihak layanan transportasi penyeberangan di Danau Toba, untuk pikirkan keselamatan penumpangnya. Bukanya, cuma mencari keuntungan, tetapi mesti dibarengi dengan strandar operasional penyeberangan di Perairan Danau Toba.

” Bila Kementerian Pariwisata biasanya telah lakukan sosialisasi berbarengan dengan Kementerian Perhubungan, termasuk juga Kapal Ferry sendiri. Antisipasinya, untuk teratur tambah baik transportasinya di Danau Toba, ” papar John.

Exit mobile version