oleh

Pasangan Pelaku Pembuang Bayi Di Samarinda Mengaku Menyesal

Bulatin.com – Sejoli mahasiswa di Samarinda, Stevanus Andre Wahyu (19) dan Sarah Walalangi (20) meringkuk di penjara satu hari selesai buang bayi mereka yang baru berumur satu hari. Bayi dari jalinan pacaran yang tidak di setujui orang-tua itu, sudah sempat ingin diberikan ke orang yang lain.

Cerita cinta Andre dan Sarah yang berada tinggal di Kutai Barat itu, bukan baru-baru ini mereka jalin. Persahabatan mereka begitu erat sewaktu masih mengenakan seragam abu-abu di bangku SMA.

Umur mereka tidak jauh terpaut, walau Sarah duduk di bangku kelas III, dan kekasihnya Andre terdaftar menjadi adik kelasnya, siswa kelas I. Dari persahabatan erat, muncul benih-benih cinta, sampai Sarah lulus terlebih dulu, dan kuliah di Samarinda.

Kedua-duanya juga mengikrarkan diri menjadi sepasang kekasih, semenjak awal 2016. Walau beda universitas, akan tetapi mereka saling tinggal di Samarinda. Akan tetapi, Sarah pilih indekos.

Ke-2 sejoli mahasiswa itu juga dimabuk cinta, sampai pada akhirnya Sarah didapati tengah memiliki kandungan bayi, semenjak Juli 2018 lalu. Akan tetapi tidak diduga, bayi yang dilahirkan dari rahim Sarah, pada akhirnya dibuang ke semak belukar, di Desa Loa Lepu, Kutai Kartanegara, Minggu (6/1) sore lalu.

Mujur, bayi lelaki itu diketemukan warga 3 jam selesai ditempatkan ke-2 sejoli di semak-semak, dan masih dalam keadaan sehat wal afiat. Kini, yang ada hanya ada penyesalan buat Andre dan Sarah.

“Nyesal. Sudah sempat ingin diberikan ke orang yang lain, tetapi takut dipandang menelantarkan anak, karena ingin dilaporkan ke polisi,” kata Sarah, didapati merdeka.com di Mapolsek Tenggarong Seberang, Rabu (9/1).

Sebenarnya, Sarah mengakui begitu menyayangi bayinya, dan tidak ingin membuangnya. Akan tetapi, perasaan malu hamil dan melahirkan di luar nikah, melewati perasaan keibuannya.

“Sayang Pak. Tetapi semua itu karena cemas, pada akhirnya begitu (dibuang). Inspirasi pentingnya (buang bayi) dari ia (Andre). Jika dikasih peluang, saya tentu menjaga anak saya Pak,” tutur Sarah.

Sesaat, Andre sang kekasih Sarah, pun mengakui perihal sama. “Tidak ada kemauan buang. Pacaran juga, keluarga saya ketahui. Sebab di Samarinda untuk kuliah, saya takut kecewakan orang-tua saya,” saya Andre.

Akan tetapi, tersingkap di mulut Wahyu, jika jalinan pacaran ia, tidak disetujui orangtuanya. Sampai saat ini ini juga, ia tidak tahu faktanya. “Tidak di setujui orang-tua. Saya pun tidak tahu pun,” tutup Andre.