oleh

Pedagang Asongan Di Bali Didominasi Anak Anak

Pedagang Asongan Di Bali Didominasi Anak Anak

Bulatin.com – Ramai diperbincangkan warga terutamanya di Kota Denpasar masalah makin bertambahnya pedagang asongan dari kelompok anak-anak. Justru, tidak dikit dari mereka yang masih berstatus siswa.

Bahkan juga pembahasaan akan perihal tersebut jadi viral di jaringan sosial media. Kasat Pol PP Kota Denpasar, I Dewa Gede Anom Sayoga mengaku masih adanya pedagang asongan yang menyertakan anak-anak dengan mengarah pusat keramaian di Kota Denpasar.

Walau demikian, SatpoL PP sendiri sudah teratur melaksanakan penertiban, sampai kini sudah terdata sekurang-kurangnya 15 anak pengasong yang sejumlah besar jual tisu dan aksesori ini sudah ditertibkan yang didominasi siswa Sekolah Basic.

“Itu seringkali kami tertibkan, akan tetapi yang kami cemaskan.kuatirkan saat penertiban karena aktivitasnya semakin banyak di jalan raya adalah keselamatan anak-anak yang begitu lihat petugas langsung lari tiada lihat kanan-kiri,” kata Dewa Sayoga saat di konfirmasi, Kamis (17/1).

Dia membuka pedagang asongan anak-anak terjaring Satpol PP adalah anak yang sama. Justru, karena sangat biasanya terjaring, ada banyak yang telah jadi berlangganan petugas.

“Yang kami tertibkan anaknya itu-itu saja, bahkan juga ada banyak yang telah jadi berlangganan penertiban,” kata Dewa Sayoga.

Pihaknya mengatakan sudah lakukan pembinaan mental dengan berkordinasi dengan Dinas Sosial, Disdikpora, Yayasan Lentera Anak Bangsa yang disertai dengan pemanggilan orangtua yang berkaitan.

“Pada pelanggaran ini pasti tidak dapat diteruskan ke Sidang Tipiring meskipun tindakan mengasong sudah ditata dalam Perda, Nomer 1, Tahun 2015 mengenai ketertiban umum di Kota Denpasar, perihal ini karena anak-anak masih termasuk di bawah usia,” tuturnya.

Menurut Dewa Sayoga, setelah itu anak-anak tersebut dikembalikan pada orang-tua yang berkaitan. Namu demikian masih banyak orang-tua yang menghindar dan mencari pembenaran jika mengasong ini adalah salah satunya fakta mancari pendapatan penambahan untuk bersekolah.

“Kami merasa percuma lakukan penertiban karena sesudah dikeblikan malah dari pihak keluarga menggerakkan dan mengizinkan untuk mengasing dengan dalih meningkatkan cost sekolah,” katanya.

Dewa Sayoga pun mengutamakan jika Sat Pol PP Denpasar akan selalu memonitor pergerakan anak-anak pengasong itu dan sedianya akan tindak tegas bila ada pihak yang didapati dengan menyengaja mengkordinir anak-anak tersebut untuk mengasong. Serta pihaknya ikut menyarankan pada orangtua serta wali kelas untuk turut memonitor dan memberi pemehaman supaya anak-anak tidak kembali ambil pekerjaan mengasong di jalan atau pusat keramaian kota.

“Kami menyarankan pada orangtua supaya lebih mengerti dan mengamati anak-anak supaya tidak mengasong kembali,” katanya.