Polres Rokan Hilir Menangkap Tiga Tersangka Pemilik 15 Kg Sabu
Bulatin.com – Usaha penyelundupan narkotika type sabu sekitar 15 kg dari Malaysia dihentikan Unit Reserse Narkoba Polres Rokan Hilir. Tiga terduga yang bertindak menjadi kurir diamankan sesudah menjemput sabu itu dari negeri jiran untuk disebarkan di pulau Sumatera.
“Kita tangkap tiga terduga inisial AS (32), JM (23), dan RH (34), bersama dengan tanda bukti 15 bungkus plastik warna hijau merk Guanyiwang berisi sabu dengan semasing seberat satu kg,” tutur Kapolres Rokan Hilir, AKBP Sigit Adiwuryanto, pada merdeka.com, Selasa (22/1).
Sigit mengatakan, ketiganya terduga merupakan warga asal Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau. Mereka nekat menyelundupkan sabu itu karena diupah beberapa puluh juta untuk membawanya.
Dengan tidak berhasilnya peredaran sabu itu, Polres Rokan Hilir berhasil selamatkan 75.000 orang generasi bangsa dari penyalahgunaan narkoba.
Penangkapan tersebut di pimpin Kasat Reserse Narkoba, AKP Herman Pelani bersama dengan anak buahnya. Herman mengatakan, pihaknya terlebih dulu lakukan pengintaian saat kurang lebih tiga minggu.
“Awalannya kita tangkap terduga pertama AS di Jalan Teluk Piyai, Kecamatan Pasir Limau Kapas pada Jumat lalu. Akan tetapi, tidak diketemukan tanda bukti sabu,” kata Herman.
Tidak senang polisi menginterogasi terduga untuk mengakui siapapun yang ikut serta dalam usaha penyelundupan sabu itu, serta di mana letak narkoba yang dijemputnya dari Malaysia.
“Pada akhirnya AS mengakui, ia menjemput sabu ldari Malaysia menggunakan kapal tradisionil. Sabu itu telah dipindahkan ke mobil Avanza kata Herman.
Lalu Herman langsung lakukan pengejaran mobil tersebut. Tidak perlu waktu lama, minibus Avanza merah bernomor polisi BM 1637 VP berhasil dicari di Jalan Lintas Rokan Hilir-Pekanbaru.
“Terduga JM dan RH kita dapatkan dalam suatu warung kopi, dan mobil yang membawa sabu itu kita periksa. Nyatanya benar, ada sabu 15 kg di dalamnya,” kata Herman.
Herman menuturkan, gagasannya sabu itu akan dibawa ke Pekanbaru lalu ke kota yang lain di Pulau Sumatera dan Jawa. Beberapa pelaku memperdalam gagasan peredaran sabu dengan alat komunikasi hp ke pemesan.
“Mujur narkoba itu belumlah sampai ke tangan pemesan sehingga tidak berhasil mengakibatkan kerusakan generasi bangsa,” tegas Herman.
Polisi masih memahami info terduga untuk membuka sindikat narkoba tersebut. Termasuk juga siapa yang pesan narkoba itu di Pekanbaru masih selalu di kembangkan.
“Iya, kita masih menguber siapa pemesan sabu dalam jumlahnya banyak ini. Semoga bisa selekasnya kita tangkap,” tuturnya.