oleh

Polri telusuri Senjata Yang Dipakai Pelaku Penembakan

Polri telusuri Senjata Yang Dipakai Pelaku Penembakan

Bulatin.com – Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mempertanyakan pemakaian senjata api anggota Brimob Kelapa Dua Depok, Briptu AR, yang menembak mati kader Partai Gerindra, Fernando Wowor. Menurut Neta, sesuai standar operasional prosedur (SOP) anggota polisi di tiap-tiap kesatuan mesti melepaskan atributnya termasuk juga senjata waktu tidak bertugas.
” Sesuai sama SOP usai bertugas Brimob kembalikan senjatanya ke unit kerjanya, ” kata Neta, Selasa (23/1).
Neta menyebutkan, pemakaian jenis senjata api dipakai Briptu AR juga mesti dikilas balik. Sebab, dari informasi didapatnya, waktu peristiwa itu pelaku bukanlah memakai senjata sesuai sama pangkatnya.
” Sebab sebagian saksi mata pernah mengatakan, senjata yang dipakai aktor yaitu tipe Glock 17, ” tutur Neta.
Neta memiliki pendapat, personel Brimob biasanya memakai dua jenis senjata api yaitu tipe Glock 17 atau HS 9. Menurutnya, tipe Glock 17 yaitu senjata organik Densus 88 serta para perwira di Brimob. Sedang HS 9 adalah senjata organik Brimob susunan bawah, terlebih yang berpangkat brigadir.
Diluar itu, kata Neta, pemakaian senjata api di dalam tempat pelaku yang tengah tidak bertugas pantas dipertanyakan. Menurutnya, Propam Polri mesti mengecek atasan Briptu AR karena dinilai lengah berikan pengawasan pada anak buahnya.
” Propam butuh mengecek atasan pelaku, mengapa membiarkan yang bersangkutan bebas membawa bawa senjata api di larut malam, walau tidak tengah bertugas, ” kata Neta.
Dia memberikan, motor dipakai pelaku waktu peristiwa pantas dikilas balik. Neta mengatakan waktu peristiwa Briptu AR memakai motor gede merk BMW bernomor polisi B 4559 BKD.
Terakhir, lanjut Neta, kontrol juga butuh dilakukan pada rekan wanita pelaku. Hal semacam ini manfaat menelusuri urutan penembakan itu.
” Bila jajaran kepolisian tidak serius mengatasi masalah ini di kuatirkan tindakan koboi koboian deretan bawah Polri selalu berulang, ” kata Neta.
Seperti di ketahui, insiden penembakan itu berlangsung pada Sabtu (20/1) awal hari. Sangkaan sesaat antara pelaku serta korban ikut serta cekcok karena parkir kendaraan.
Korban yang datang dengan tiga rekannya lalu berusaha merebut senjata api dari Briptu AR waktu keributan berjalan. Tetapi dalam perebutan senjata itu, Fernando Wowor, tewas tertembak.
Disamping itu, Briptu AR menderita luka kronis sesudah dikeroyok rekanan korban. Pelaku sekarang ini masih tetap melakukan perawatan medis di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta.