Jakarta – Achmad Achmad Zaky mundur dari posisinya sebagai CEO PT Bukalapak.com (Bukalapak) dan menyerahkan nakhoda bisnis kepada Rachmat Kaimuddin. Rachmat Kamuddin diyakini dapat mengarahkan Bukalapak ke level berikutnya.
“Saya percaya Rachmat adalah orang yang tepat, bagian dari tim yang tepat, di posisi yang tepat, dan datang pada waktu yang tepat,” ujarnya Zaky dalam keterangan resmi, Senin, 9 Desember 2019.
Rachmat Kaimuddin adalah pria kelahiran Makassar 15 April 1979 yang merupakan kolega Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Mereka satu angkatan di SMA Taruna Nusantara selama periode 1994 -1997. “Iya kami memang satu angkatan,” kata Rachmat saat berbincang dengan Bisnis seusai terpilih menjadi direktur PT Bank Bukopin Tbk. pada awal 2018.
Bila selepas SMA, AHY melanjutkan ke Akademi Militer, Rachmat memilih melanjutkan kuliah ke Massachusetts Institute of Technology (MIT), Boston, pada 1998-2001, dan meraih gelar BSc. Dia juga sempat menyabet gelar MBA dari Stanford University, California (2006-2008).
Rachmat memulai karirnya sebagai Senior Associate di Boston Consulting Group. Kemudian dia sempat menjadi konsultan di IFC, Managing Director PT Cardig Air Services, Prinsipal di Quvat Management Pte. Ltd., dan Vice President di Baring Pricate Equity Asia.
Setelah malang melintang di perusaan asing, Rachmat akhirnya bergabung dengan perusahaan milik Aksa Mahmud, Bosowa Group. Pada Juni 2014, dia ditunjuk menjadi Chief Financial Officer PT Bosowa Corporindo hingga 2018.
Pada periode tersebut Rachmat juga merangkap menjadi Managing Director PT Semen Bosowa Maros dan Komisaris Bank Bukopin. Selanjutnya pada pada Mei 2018, dia dipercaya menjadi direktur Bank Bukopin yang saham mayoritasnya dimiliki Bosowa Group.
Ketika dikonfirmasi mengenai perpindahannya dari kelompok usaha Bosowa ke Bukalapak, Rachmat enggan merespons. Dia hanya meminta dukungan untuk mengemban amanah baru tersebut. “Terima kasih [atas ucapan selamat],” ujarnya melalui pesan singkat, Senin malam, 9 Desember 2019.
Dalam keterangan tertulisnya, Rachmat Kaimuddin menyatakan terharu dan bangga bisa mendapatkan kepercayaan menjadi bagian dari proses pertumbuhan Bukalapak ke tahap selanjutnya. “Saya percaya Bukalapak adalah tempat di mana saya bisa bekerja bersama kawan-kawan saya untuk membuat perubahan positif yang berguna bagi bangsa dan negara ini. Saya harap dapat membantu Bukalapak memberikan dampak lebih luas untuk Indonesia,” katanya.
Di bawah kepemimpinan baru, Bukalapak akan fokus pada isu-isu yang berkaitan dengan talenta, modal, dan manajemen keuangan, serta memperkuat peran dalam mendukung UMKM Indonesia. Bukalapak adalah perusahaan teknologi unikorn Indonesia yang didirikan pada Januari 2010 sebagai sebuah pasar daring (online marketplace), yang saat ini memiliki lebih dari 70 juta pengguna aktif, lebih dari 5 juta pelapak, dan lebih dari 2 juta warung serta agen di seluruh Indonesia.