oleh

Ratusan Wisatawan Dievakuasi Dari Gili Sudah Tiba Di Benoa

Ratusan Wisatawan Dievakuasi Dari Gili Sudah Tiba Di Benoa

Bulatin.com – 730 wisatawan mancanegara dan lokal yang dievakuasi dari Gili Trawangan Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), datang di dermaga Bounty Cruis, Benoa, Denpasar Selatan, Bali. Selasa (7/8) sekitar pukul 02. 25 WITA. Beberapa turis itu dievakuasi menyusul gempa berlangsung di NTB.

Beberapa ratus wisatawan ini dibawa menggunakan dua kapal punya swasta. Kapal itu yaitu Bounty sekitar 540 orang dan Kapal Patagonia sekitar 190 orang sehingga keseluruhan wisatawan dievakuasi 730 orang.

Ketua Hotel Asosiasi yang merupakan sisi dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Ricky menuturkan, tempat bermalam sesaat di hotel beberapa beberapa ratus wisatawan ini dikasih potongan harga mini mum 40 sampai 50 %.

” Kalaupun dari sisi akomandasi rata-rata kita telah instruksi semua anggota mini mum 40 sampai 50 % potongan harga malam ini . Hal itu dari semua kelompok hotel bintang baik dari bintang 3 sampai 5 dan juga beberapa non bintang, ” kata Ricky, Selasa (7/8).

Untuk beberapa ratus pariwisata tersebut telah disediakan 20 sampai 25 hotel yang ada di lokasi Badung, Denpasar dan Gianyar.

” Dari 730 hampir semua, yang kita tercatat malam ini hampir 20 sampai 25 hotel. Untuk daerahnya ada di Nusa Dua, Seminyak, Kuta, Sanur, dan Ubud. Lalu untuk busnya ada sampai 50 dan 60 bus, ” katanya.

Keseluruhan untuk kehadiran wisatawan dari Gili Trawangan Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) 816 dengan jumlahnya keseluruhan yang hadir melalui Kapal KM Binaiya punya PT Pelni pada Senin (6/8) sekitar pukul 23. 30 WITA.

Sesaat salah satunya wisatawan bernama Norman yang merupakan masyarakat Ibu Kota Jakarta, yang turut di evakuasi dari Gili Trawangan NTB, menceritakan saat peristiwa gempa berkekuatan 7 Taraf Richter pada Minggu (5/8) tempo hari yang menerpa Lombok Utara.

Ia mengemukakan pada saat itu , dirinya berserta rombongannya sekitar 198 orang yang ikuti Gathering dan bermalam di salah satunya hotel di Gili Trawangan.

” Seputar jam 8 malam, kita ikuti acara tidak diduga ada gempa kecil, dan secara langsung besar banget. Lalu mati lampu dan kita merasa gedung kiri kanan telah pada rubuh. Semua cemas lari dan kita dievakuasi dan berjalan keatas bukit bersama dengan petugas hotel dan masyarakat sekitar . Kita berjalan kurang lebih hampir dua kilo mtr. keatas bukit dan sampai dari sana telah ramai dan banyak masyarakat juga di atas ada pula yang manjat pohon, ” katanya.

” Waktu berlangsung gempa yang kita cemaskan.kuatirkan itu Tsunami dan gempanya kuat banget. Ditambah lagi kita di pulau dan gempanya kencang dan kita juga takut Tsunami. Situ asi aman itu baru pagi dan semua pada turun saat pagi. Semua tidur di bukit, kita makan minum iya seadan ya. Kita turun jam 6. 30 pagi. Saat di bukit itu banyak gempa susulan kecil mungkin saja lebih dari 7 kali, iya saat itu kita syok dan trauma, ” katanya.

Menurut Norman, banyak barang yang ketinggal di hotel tempat menginapnya. Tidak hanya itu , ada juga 3 orang partnernya yang terluka mudah yaitu lecet.

” Kita baru masuk kapal itu sekitar jam 8 pagi, soalnya di over dari kapal ke kapal. Sampai di kapal (Bounty) telah sangat ramai. Untuk saat ini kita ingin tinggal dahulu (Hotel) dan nanti kita akan mencari penerbangan untuk kembali pada Jakarta, ” tutupnya.