oleh

Robot Humanoid yang Sekarang Malah Menakutkan

Robot Humanoid yang Sekarang Malah Menakutkan

Bulatin.com Robot telah lama jadi idaman sekaligus juga kecemasan manusia. Salah satunya sumber kekhawatiran buat manusia ialah robot dapat meneror pekerjaan manusia. Akan tetapi senang tidak senang, kehadiran robot memang satu keniscayaan yang tidak bisa tidak diterima.

Dapat disaksikan, makin kesini semakin banyak robot yang dibikin oleh perusahaan teknologi di beberapa belahan dunia. Dari mulai robot fungsional sampai robot yang serupa manusia atau robot humanoid.

Beberapa pakar miliki pandangan utama, salah satunya langkah supaya robot di terima oleh manusia ialah wujudnya mesti semirip mungkin dengan manusia.

“Robot akan hidup dengan manusia lambat atau cepat,” tutur psikolog Jepang spesialis jalinan manusia serta robot, Hiroko Kamide diambil Japantoday, Senin 8 Oktober 2018.

Profesor Universitas Osaka Jepang, Hiroshi Ishiguro setuju dengan Kamide. Ia yakini humanoid adalah alat yan begitu penting untuk mengerti manusia serta langkah terunggul untuk tingkatkan hubungan pada manusia dengan robot.

“Otak yang kita punya miliki banyak manfaat untuk mengetahui manusia. Antarmuka alami untuk manusia ialah manusia tersebut,” jelas Ishiguro.

Tanda-tanda robot telah mulai masuk ke kehidupan harian manusia dapat disaksikan dari ramainya robot penerima tamu di Jepang. Robot jenis ini bukan hanya kerja dengan mesin tetapi dapat berhubungan dengan manusia tiada membahayakan.

Orang condong pilih sistem modular robot yang serupa dengan badan manusia. Karena itu muncul robot humanoid, Talo yang dibikin perusahaan robot Spanyol, Pal Robotics sampai robot cantik Erica.

“Robot itu memanglah bukan hanya satu yang akan berkontak dengan manusia. Tetapi orang semakin lebih gampang terima robot waktu mempunyai muka serupa manusia. Karena orang dapat mengekspresikan bagaimana robot akan berjalan serta berlaga,” jelas Kamide.

Akan tetapi, teori periset robot dari Jepang, Masahiro Mori, robot yang semakin familiar dengan manusia menaruh resiko mencemaskan. Robot bisa jadi mengganggu manusia bila mulai betul-betul semakin serupa dengan manusia dalam soal potensi serta tampilan.

Kecemasan ikut muncul dari Amnesty International atas ramainya robot humanoid. Instansi ini menyoroti potensi robot Atlas yang dapat lakukan pergerakan susah manusia, mulai push up sampai salto.

Amnesty International menuding robot Atlas yang di kembangkan Departemen Pertahanan Amerika Serikat itu bisa menjadi robot pembunuh untuk arah perang hari esok.