oleh

Sentimen Positif Berpengaruh Terhadap Nilai Tukar Rupiah

Sentimen Positif Berpengaruh Terhadap Nilai Tukar Rupiah

Bulatin.com Nilai ganti rupiah ditutup melemah 29 point atau 0,19 % di level Rp15.217 per dolar AS, pada penutupan perdagangan Jumat 26 Oktober 2018 minggu kemarin.

Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia atau AAEI, Reza Priyambada memandang, awal mulanya rupiah sudah sempat dapat bertahan dari terapresiasinya dolar AS waktu lalu.

Walau kesempatan ini diikuti dengan pelemahan dolar, sesudah launching data produk domestik bruto AS belumlah cukuplah direspons positif. Akan tetapi terdapatnya beberapa sentimen positif dari dalam negeri belumlah dapat menjaga laju rupiah di zone hijau di akhir minggu tempo hari, sebab ikut diimbangi dengan beberapa sentimen negatif yang lain.

“Beberapa sentimen positif diantaranya seperti realisasi investasi di bidang daya terbarukan yang sudah sampai US$804 juta; terdapatnya prediksi BI pada perkembangan ekonomi 2018, serta prediksi penurunan CAD; sampai pendekatan kerja sama investasi pada Indonesia serta Uni Eropa,” kata Reza dalam pesan tertulisnya, Senin 29 Oktober 2018.

Di lain sisi, lanjut Reza, sentimen dari laporan BI dengan kapasitas industri pemrosesan pada kuartal III 2018 terdaftar sebesar 52,02 %, prediksi perkembangan ekonomi di kuartal ke-3 di bawah 5,2 %, sampai pengakuan pemerintah lewat Kementerian Keuangan, yang dinilai pesimis, meningkatkan sentimen negatif buat rupiah.

“Prediksinya, diperkirakan rupiah akan berjalan di rata-rata Rp15.222-Rp15.210. Pelemahan rupiah yang terjadi masih juga dalam gerakan trend sideways-nya, di manakah belumlah beralih dari mulanya,” kata Reza.

Diprediksikan, gerakan tipis dari rupiah masih tetap dimungkinkan, sedang aktor pasar condong meredam diri menanggapi beberapa sentimen yang ada. Diinginkan, pelemahan itu bisa lebih hanya terbatas, bersamaan dengan gerakan dolar yang tengah tampak melemah dibandingkan beberapa mata uang yang lain.

Di lain sisi, diharapkan sentimen positif dari dalam negeri masih tetap bisa lebih positif untuk bikin rupiah dapat kembali kuat.

“Masih menyimak serta waspada beberapa sentimen, yang bisa membuat rupiah kembali melemah,” katanya.