oleh

Seorang Siswa Bunuh Diri Karena Sistem Zonasi Sekolah

Seorang Siswa Bunuh Diri Karena Sistem Zonasi Sekolah

Bulatin.com – EL, seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Blitar, Jawa Timur nekat bunuh diri karena diduga tidak bisa masuk ke sekolah favoritnya setelah terkendala zonasi. Pemakaman korban yang berlangsung Jumat (1/6), diwarnai isak tangis keluarga.

Proses pemakaman itu dilakukan di sekitaran rumah korban, di Desa/Kecamatan Srengat, Kabupaten Kediri. Keluarga korban terpukul dengan kematian EL yang notabene masih kecil, baru lulus SMP.

Ibunda EL, Endang Susiana mengakui putrinya memanglah ingin bersekolah ditempat seperti kakak-kakaknya sekolah, yaitu di Kota Blitar. Namun anaknya seakan pesimistis, karena terhalang dengan sistem zonasi.

” Dia inginnya ke tempat seperti mas dan mbaknya. Kalau nilai mencukupi, tapi dia pesimistis karena rayon, zonasi itu, ” kata Endang di Blitar. Dikutip dari Antara.

Endang berharap pemerintah mengkaji lagi sistem zonasi yang sudah diterapkan itu. Sistem sebaiknya dibuat seperti dulu, supaya anak-anak yang ingin bersekolah dipilihnya bisa terealisasi.

” Harapannya bisa kembali seperti dahulu lagi, karena ini terkait dengan perasaan anak, ” kata dia.

Proses pemakaman EL berlangsung dengan lancar. Jenazah awalnya ditempatkan dirumah singgah sebelum dimakamkan. Jenazah lalu diangkut dengan mobil dan ditempatkan di peti jenazah berwarna putih.

Semua keluarga, serta rekan korban juga ikut mengantarkan pemakaman EL. Keluarga sangat terpukul waktu jenazah akan dimakamkan. Bahkan, ayahanda korban juga berulang-kali memanggil nama korban dengan ekspresi yang sangat sedih.

Dalam proses pemakaman itu, kakak korban, juga sempat melepaskan burung merpati ke udara, sebagai simbol ruh adiknya terbang ke surga. Setelah peti korban dimasukkan kedalam lubang pemakaman, lalu diuruk dengan tanah. Di atasnya diberi taburan bunga.

Sebelumnya, EL, seorang siswi SMP di Kota Blitar diketemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri, pada Selasa (29/5) petang di kamar indekos. Ia diduga bunuh diri karena tidak dapat masuk ke sekolah favoritnya, karena terganjal sistem zonasi.