oleh

Setnov Tampik Terlibat Suap Pengadaan Satelit

Setnov Tampik Terlibat Suap Pengadaan Satelit

Bulatin.com – Setya Novanto membantah mempunyai keterlibatan berkaitan project pengadaan alat satelit monitoring di Tubuh Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla-RI). Terdakwa masalah korupsi proyek e-KTP itu mengakui tidak tahu menahu tentang proyek itu.
Sebentar sebelumnya persidangan diawali, pria yang akrab disapa Setnov itu terasa heran atas tiap-tiap inisial SN yang kerap kali ditujukan pada dianya.
” Saya tidak sempat tahu masalah Bakamla. Kok senantiasa menghubungkan nama-nama saya apa itu karna namanya Setya Novanto? Saya tidak tahu bener, jahat juga ya terkadang, ” tutur Setnov di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (25/1).
Bekas Ketua Umum Partai Golkar itu juga merasa sudah terjadi pencemaran nama baik dari kenyataan yang terungkap dalam persidangan masalah suap di Bakamla tempo hari dengan terdakwa Nofel Hasan, bekas Kabiro Perencanaan di Bakamla.
” Iya. Pencemaran nama baik. Hanya prihatin saja lah, nyebut nyebut, ” katanya.
Disamping itu, dalam persidangan juga tersingkap anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi. Ketua DPD Golkar lokasi DKI Jakarta itu disebut menerima Rp 12 miliar dari proyek pengadaan alat satelit monitoring. Penerimaan itu dikerjakan sejumlah 4 kali transfer.
Bukan sekedar itu saja, PT Melati Technofo Indonesia sebagai perusahaan pemenang tender proyek itu juga menggelontorkan uang sekitaran USD 900. 000 pada Fayakhun untuk keperluan Musywarah Nasional Luar Umum (munaslub) Golkar. Uang itu disuruh Fayakhun supaya ditransfer ke akun perbankan diluar negeri.
” Noted gan, konfirm gan. Gan bila di kirim Senin jadi masuk ditempat saya Kamis atau Jumat depan, padahal Jumat depan telah Munas Golkar. Apa dapat dpecah yang kontan di sini USD 300. 000 bekasnya di JP Morgan? USD 300. 000-nya diperlukan selekasnya untuk petinggi-petingginya dahulu. Umatnya nyusul minggu depan, ” tutur Fayakhun pada Erwin Arief sebagai Managing Director PT Rohde & Schwarz Indonesia lewat aplikasi pesan Whatsapp.
Selain itu, Fayakhun juga memberi satu akun perusahaan pada Erwin jadi realisasi prinsip fee dari project itu, diantaranya ; Hangzhou Plastic co. ltd, Guangzhou Ruiqi Oxford, Cloth co, ltd, Omega Capital Aviation limited, JP Morgan International Bank limited, Brussels.
Transaksi luar negeri itu, terkecuali menyeret Fayakhun nama terdakwa masalah korupsi proyek e-KTP Setya Novanto juga ikut serta. Hal semacam ini kembali terkuak waktu jaksa penuntut umum pada KPK kembali menampilkan percakapan Erwin.
” Bro barusan saya telah ketemu Onta (Ali Fahmi alias Fahmi Habsyi), SN, serta Kahar. Awal mulanya dari KaBa (Kabakamla) yang sudah ok drones, satmon belum juga. Tapi saya telah ‘paksa’ kalau mesti drones + satmon total 85, ” tutur Fayakhun kepada Erwin.
” Ok kelak saya kabarin Fahmi saat ini, ” respon Erwin.