Duel persahabatan catur antara Dewa Kipas alias pak Dadang dan Women Grand Master Irene Sukandar sudah digelar Senin (22/03/2021) lalu. Dalam pertandingan tersebut, pak Dadang kalah 3-0 di babak ketiga dan memilih menyerah sebelum lanjut ke laga keempat.
Selain dari permainan pak Dadang dan WGM Irene Sukandar, ada sosok lainnya yang membuat salah fokus warganet, yakni Chelsie Monica. Sosok Chelsie yang saat itu menjadi komentator pertandingan bersama dengan Grand Master Susanto Megaranto mencuri perhatian karena memiliki paras yang menawan.
Biodata dan Profil Chelsie Monica
wanita kelahiran Balikpapan pada 2 November 1995 itu telah sejumlah gelar di dunia catur. Gelar yang diperolehnya antara lain, Woman International Master dan World School Chess 2008, medali emas SEA Games 2013, medali perak SEA Games 2019, serta medali perak AIMAG 2013&2017.
Saat ini Chelsie Monica Ignesias menduduki ranking ke-6915 dunia, ranking ke-727 di Asia, dan ranking ke-27 di ranah nasional. Dengan sejumlah prestasi tersebut, Chelsie layak disebut sebagai salah satu pecatur putri terbaik di Indonesia.
Prestasinya di dunia catur turut membuat nama Indonesia harum di kancah internasional. Bakat catur dari Chelsie Monica Ignesias didapat dari sang ayah yang juga hobi bermain catur.
Sejak kecil, wanita asal Balikpapan itu sudah balajar catur dari sang ayah. Hingga akhirnya Chelsie Monica Ignesias mulai berkompetisi catur saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Kemampuam Chelsia kemudian dilirik untuk bergabung di sekolah catur milik Utut Adianto dan terus berkembang hingga saat ini.
Jadi Idola Baru
Setelah tampil sebagai komentator pada dwitarung yang disiarkan di Youtube Deddy Corbuzier, sosok Chelsie pun langsung menjadi perhatian.
Bahkan, jumlah pengikutnya di Instagram @chelsie.monica pun meningkat drastis. Foto-foto Chelsie pun langsung kebajiran banyak like serta pujian dari para penggemar barunya.