Site icon BULATIN

SMA Dan SMK Di Babel Bakal Terapkan Pendidikan Seharian Penuh

SMA Dan SMK Di Babel Bakal Terapkan Pendidikan Seharian Penuh

SMA Dan SMK Di Babel Bakal Terapkan Pendidikan Seharian Penuh

Bulatin.com Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan akan mengaplikasikan skema pendidikan satu hari penuh di semua SMA dan SMK pada tahun 2019 yang akan datang. Erzaldi memandang perihal itu menjadi usaha menciptakan generasi yang pintar, beriman serta bertaqwa pada Tuhan.

“Saat ini baru sejumlah kecil sekolah yang telah mengaplikasikan skema pendidikan satu hari penuh atau full day,” kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Senin (3/12).

Ia mengatakan skema full day ini diaplikasikan pada Senin sampai Jumat, sesaat Sabtu siswa cuma hadir ke sekolah untuk ikuti pekerjaan ektrakurikuler. Dengan skema tersebut, menurut dua, guru dibiasakan tidak memberikan pekerjaan rumah (PR) pada siswa, jadi pekerjaan tuntas di sekolah.

“Di dalam rumah, siswa tinggal berdekat atau berkomunikasi dengan orang-tua, sehingga jalinan batin pada anak dengan orang-tua makin dekat,” katanya.

Menurutnya, nanti jika semua telah aplikasi full day, siswa harus membawa makan dari rumah. Orang-tua harus masak pagi-pagi buat anaknya.

“Dengan membawa makan ke Sekolah, anak-anak diajari langkah share bersama dengan teman-temannya. Contohnya anak A membawa 3 lauk, si B membawa 3 lauk, si C membawa 1 lauk, dan si D lauknya cuma gunakan kecap,” tuturnya.

Ia memberikan dengan makan bersama itu, anak-anak yang membawa lauk lebih itu di ajarkan untuk memberikan lauk pada anak yang cuma lauknya kecap. Lalu, dengan membawa makan ke sekolah, anak-anak ikut di ajarkan sama-sama ganti lauk, sehingga ada perasaan kebersamaan dan sama-sama share antar siswa.

“Ini adalah ciri-ciri yang mesti kita berikan di jiwa anak-anak didik di sekolah,” katanya.

Dia menyatakan dengan adanya skema ini yang butuh dilihat pihak sekolah yaitu mesti memprogramkan tiap-tiap pagi sebelum belajar, buat yang beragama Islam, untuk mengaji dan siswa beragama Kristen, Hindu, Budha di ajarkan berdoa menurut agama dan kepercayaannya.

“Ini, ditujukan, menggerakkan siswa melakukan perbuatan baik dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa,” tuturnya.

Exit mobile version